Mohon tunggu...
HITA INDRIYANI
HITA INDRIYANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

Saya adalah Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Fisik Motorik Pada Anak Usia Dini

4 November 2024   21:01 Diperbarui: 4 November 2024   21:08 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak usia dini adalah anak yang masuk pada rentang usia 0-6 tahun. Sesuai dengan pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003 ayat 1 yang menyatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang masuk pada rentang usia 0-6 tahun (Fadlillah, 2014:18). Perkembangan fisik motorik pada anak usia dini adalah salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang mereka. Keadaan saat ini menunjukkan bahwa banyak anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik akibat kurangnya aktivitas fisik dan stimulasi yang memadai. Menurut sebuah studi oleh Hadders-Algra et al., 2017 "Anak-anak yang aktif secara fisik dari awal memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengembangkan keterampilan motorik yang baik." Ini menjelaskan betapa pentingnya memastikan anak-anak mendapatkan pengalaman fisik yang cukup dari dini. 

Di era modern saat ini, anak-anak sering kali lebih banyak berlama-lama di depan layar daripada berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan motorik, sehingga perlu adanya upaya preventif untuk memastikan anak-anak tetap aktif secara fisik. Sebuah survei yang dilakukan oleh [Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2020] menemukan bahwa anak-anak yang jarang berolahraga memiliki risiko yang lebih besar sehingga mengalami gangguan keseimbangan dan koordinasi.

 Memahami perkembangan fisik motorik juga sangat penting karena keterampilan motorik kasar dan halus merupakan fondasi bagi aktivitas sehari-hari. Anak-anak yang memiliki keterampilan motorik yang cenderung lebih percaya diri dan lebih siap untuk belajar. Selain itu, perkembangan motorik juga terkait erat dengan pertumbuhan otot dan koordinasi tubuh, sehingga penting dilakukan upaya preventif untuk memastikan anak-anak tetap aktif secara fisik. Anak usia dini yang aktif secara fisik memiliki potensi yang lebih tinggi untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus yang optimal. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk menyediakan kesempatan yang memadai bagi anak-anak untuk beraktivitas fisik dari dini.

Motorik kasar mencakup gerakan tubuh yang lebih besar seperti berjalan, berlari, dan melompat. Anak-anak biasanya mulai mengembangkan keterampilan motorik kasar pada usia 1-2 tahun. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), 2018"Aktivitas fisik rutin dapat membantu meningkatkan kinerja motorik kasar." Aktivitas fisik seperti bermain bola atau berlari dapat membantu meningkatkan koordinasi dan keseimbangan. Dan sedangkan motorik halus melibatkan keterampilan yang lebih detail seperti menggenggam, meronce, dan menggambar. Perkembangan motorik halus biasanya terlihat jelas pada usia 3-5 tahun. Menurut [National Institute of Child Health and Human Development (NICHD), 2000], "Gerakan halus yang kompleks seperti menggaruk dan mengambil objek membutuhkan integrasi otak-tubuh yang matang." Aktivitas seperti bermain puzzle atau menggambar dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik halus. 

Faktor-faktor seperti lingkungan bermain yang aman dan interaksi sosial dengan teman sebaya sangat mempengaruhi perkembangan motorik anak. Lingkungan yang kaya akan stimulasi dapat mendorong anak untuk bergerak dan bereksplorasi, sementara bermain dengan teman sebaya dapat meningkatkan keterampilan sosial dan motorik mereka. Sebuah studi oleh Hill et al., 2016 menemukan bahwa anak-anak yang berinteraksi dengan teman sebaya memiliki kemampuan motorik yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang jarang berinteraksi Secara keseluruhan, perkembangan fisik motorik pada anak usia dini sangat penting untuk menunjang pertumbuhan mereka secara keseluruhan. Dengan memberikan dukungan melalui lingkungan yang aman dan kegiatan yang merangsang, itu dapat membantu anak mencapai potensi penuh dalam keterampilan motoriknya. Aktivitas fisik dari dini juga tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan motorik tetapi juga berkontribusi pada perkembangan sosial dan emosional anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun