Mohon tunggu...
Muhammad Hisyam Zaini
Muhammad Hisyam Zaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Film dan Televisi - Universitas Pendidikan Indonesia

Filmmaker

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Anxiety dalam "Final Destination 3" Karya James Wong

25 Oktober 2022   22:31 Diperbarui: 25 Oktober 2022   22:35 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemeriksaan film adalah siklus dan pendekatan untuk mengurai film tentang semiotika, struktur cerita, setting sosial, wacana, dan adegan. Meneliti sebuah film, seperti mendobrak tulisan (fiksi, teks, dan sebagainya) adalah jenis penyelidikan dasar dan penilaian bicara, termasuk kata-kata, ekspresi, dan gambar. Menulis dan film mengkonsolidasikan komponen komparatif. Keduanya memiliki plot, karakter, pertukaran, pengaturan, citra, dan seperti komponen abstrak dapat diperiksa untuk tujuan dan dampak. Dalam membedah kesan kegelisahan para karakter di Final Destination 3, pencipta menggunakan hipotesis pemeriksaan film dari Mary H. Snyder dalam bukunya Analyzing Literature to Film Adaptations (2011).

Menurut Mary H. Snyder (2011: 177), untuk berkonsentrasi pada film dengan cara apa pun, dan terkait dengan variasi film, salah satu prioritas utama adalah pemahaman penting tentang cara kerja film, dan komponen yang terkandung dalam film. Komponen film dapat dipisahkan menjadi empat divisi: mise-en-scene, sinematografi atau kerja kamera, pengubahan, dan suara.

Dalam pemeriksaan mise-en-scene, mereka akan berkonsentrasi pada gerak, perkembangan atau tingkah laku para karakter dalam film. Cara akting, atau cara para penghibur bertindak, jelas kontras mulai dari satu film lalu ke film berikutnya. Menghancurkan seseorang berarti berkonsentrasi pada perkembangan dan aktivitas para penghibur atau karakter yang berbeda (bersama dengan karakter, makhluk, binatang, objek berenergi, dan sebagainya). Ini mempertimbangkan pandangan sekilas dari atas ke bawah tentang apa yang coba dilakukan film dan bagaimana mewujudkannya (Snyder 2011:178).

HASIL DAN ANALISIS

 

Penulis esai membedakan dan mencirikan setiap wacana yang dicerminkan dari tokoh-tokoh yang terkait dengan ketegangan dalam film Final Destination 3 karya James Wong. Kemudian untuk menguraikan sebuah film, penulis esai menggunakan hipotesis Mary H. Snyder tentang cara terbaik untuk menyelidiki sebuah film melalui mise-en-scene dan sinematografi, dan menggunakan hipotesis jenis ketegangan dari Sigmund Freud. Pencipta mengenali dan mencirikan jenis kegelisahan seperti ketegangan realitas, psikotik, dan kegugupan moral

1 Anxiety Realitas

Reality Anxiety adalah suatu kegugupan yang normal dan sering dialami oleh orang-orang yang berawal dari ketakutan akan bahaya yang menggerogoti kenyataan. Ketegangan seperti ini misalnya ketakutan akan api, angin topan, gempa bumi, atau makhluk buas. Kegugupan ini mendorong kita untuk bertindak bagaimana mengelola risiko, dan tidak jarang ketakutan yang bersumber dari kenyataan ini menjadi keterlaluan. Seperti yang dinyatakan oleh Corey (1996) kegelisahan realitas adalah reaksi yang benar-benar normal saat ini terhadap suatu peristiwa, kegelisahan ini tidak perlu harus dihilangkan karena ini adalah inspirasi menuju perubahan.

Model: "Seorang pengendara sepeda motor akan gelisah jika lewat sendirian di jalan yang sepi."

2. Anxiety Hipokondria

Kegugupan hypochondriac memiliki premis pada masa remaja, dalam pertentangan antara kesenangan naluriah dan kenyataan. Hypochondriac Anxiety yang muncul ketika Anda takut ditolak karena menunjukkan cara berperilaku terburu-buru yang diliputi oleh Id. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa ketakutan yang terjadi bukan karena ketakutan akan indra, melainkan Anxiety terhadap apa yang akan terjadi dengan asumsi bahwa fitrahnya terpenuhi. Menurut Corey (1996: 178) kegelisahan masokis adalah ketakutan bahwa indera akan menjadi tergelincir dan membuat seseorang mencapai sesuatu yang akan membuatnya ditolak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun