seperti banyaknya buku-buku, yang telah beredar banyak sekali pembahasan menarik yang bisa dijadikan referensi bacaan.
"beriisi tentang rintangan dan tantangan kisah cerita manusia-manusia menelusuri perasaan mereka", ujar abdurahman seorang ahli bahasa dan pegiat bacaan sastra puisi di salah satu kampus negeri semarang.
perubahan dinamika perasaan yang seringkali bahkan kerap dirasakan oleh setiap orang, merasa bosan, capek, hingga jenuh melakukan aktifitas rutin, terutama pada usia kisaran 20-an, sering kali digambarkan sebagai fase life quarter crisis, dimana seseorang memiliki fase peralihan dari fase remaja menuju dewasa
banyaknya tingkat kecemasan yang kerap kali terjadi pada kalangan anak muda hingga kalangan dewasa, bahkan menuruut data penelitian fakultas psikologi Universitas Indonesia (UI) menjelaskan mahasiswa memiliki kemungkinan memiliki emosi negatif, dimana dapat mengakibatkan stresor yang tinggi, depresi hingga enxiety. dari jumlah responden 5.187 yang terdiri dari guru, dosen dan mahasiswa, dalam kategori dosen dan guru memiliki kategori puas pada kehidupan saat ini, untuk mahasiswa mereka agak puas, diindikasikan adanya emosi negatif yang diakibatkan masa transisi dari remaja menuju dewasa, hal tersebut yang mengakibatkan adanya emosi negatif.
buku lekas menjadi reflektif bersama banyaknya perasaan ekspresi emosi yang sering kali terjadi pada kalangan mahasiswa dan orang dewasa terhadap emosi negatif, yang mengakibatkan stress, depresi, anxiety, dan perasaan emosi lainya.
"buku ini menjadi teman sahabat dikala saling menyembuhkan perasaan-perasaan itu, semoga saling menyembuhkan" ujar penulis
tulisan-tulisan isi buku lekas sembuh, merupakan ekspresi untaian kata dari pengalaman-pengalaman perasaan orang yang penulis amati selama 3 tahun, tentang fenomena yang ada.
Apa Isi Buku Lekas Sembuh ?
buku lekas sembuh terdiri dari beberapa sub-bab, dimana setiap bab sendiri menjelaskan untaian kata-kata akbstraktif, dan makna yang berbeda, sebelum pembaca membaca buku ini disarankan dalam perasaan tenang serta mampu fokus bait-per bait kata yang ada.
terdiri dari 6 sub-bab berjumlah 217 halaman total keseluruhan, isi buku ini lebih banyak membawa para pembaca terbawa suasan dalam isi teks buku yang ada, selain itu buku lekas sembuh juga telah diulas oleh 4 guru besar dari beberapa universitas , dimana memiliki respon baik dalam mencantumkan kata per-kata yang tersusun rapi.
"buku ini memiliki bait-bait tersendiri, bagi para pembaca" ujar prof. Abdurachman.
artinya, buku ini mampu dijadikan referensi sejenak menghilangkan penat dalam aktifitas rutin yang ada, serta menjadi intervensi sederhana mengurangi anxiety atau kecemasan yang sering kali terlintas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H