Tadi malam kamu -kita berdua- bercerita panjang sekali
Tentang ini negeri
Katamu korupsi sudah begitu ngeri
Para koruptor ingin menguasai negeri
Bikin aturan itu ini
Buat menguntungkan diri sendiri
Sebenarnya Ibu tak seberapa ngerti
Sekolah Ibu kan tak sampai tinggi
Baca buku juga tak setiap hari
Beda denganmu anakku lelaki
Kepintaranmu nyata sekali
Caramu bicara bikin Ibu tak ragu lagi
Tak baik-baik saja memang negeri ini
Tadi pagi
Kamu pamit, memeluk Ibu lama sekali
Kamu cium pipi Ibu kanan dan kiri
Tak mampu Ibu sembunyikan air mata ini
Bukan sedih, bukan sama sekali
Ibu bangga padamu Ngger, anakku lelaki
Kamu baik-baik di sana, jaga diri
Musuhmu bukan polisi atau TNI
Mereka cuma menjalankan titah petinggi
Mereka juga anak lelaki
Dari orangtua yang saling mencintai
Mereka mungkin bapak dari anak lelaki
Sama seperti bapakmu yang tiada kini
Karenanya jangan engkau sakiti
Karena musuhmu bukan polisi apalagi TNI
Musuhmu ada di balik setiap wajah sembunyi
Yang ingin negeri ini hancur sama sekali
Demi memuaskan birahi pribadi
Ngger anakku lelaki
Kalau bapakmu masih ada di sini
Dia pasti bangga sekali
Dulu, saat engkau masih bayi
Dia berseru lantang sekali
Kamu anakku lelaki
Dilahirkan untuk meluruskan negeri
Paling depan kamu berdiri
Meneriakkan kebenaran, bukan popularitas diri
Jauh dari sekedar sensasi
Ngger anakku lelaki
Berangkatlah berdemonstrasi
Bekal sudah ibu siapkan rapi
Dalam ransel dekil yang kamu bilang kawanmu sejati
Air minum dan sebungkus nasi
Pisang goreng tiga empat biji
Usahakan berbagi
Pada kawan-kawanmu kanan dan kiri
Atau bahkan pada pak polisi
Doa ibu terselip dalam sekali
Di dasar hatimu anakku lelaki
Ngger anakku
Nanti malam ibu tunggu kamu kembali
Kita makan malam sambil menyimak berita di televisi
Kamu pasti lelah sekali
Pulang ya Nak, Ibu pasti rindu sekali
(Malam itu, seorang ibu duduk di beranda sebuah rumah.Â
Mukena isya masih belum lepas dari tubuh tuanya.Â
Tasbih di tangan tak henti berputar laksana tarian sufi.Â
Ia menunggu anaknya lelaki.Â
Yang entah pulang, entah tak akan pernah dilihatnya lagi)
Stasiun Pasar Minggu, 6:06
27 September 2019