Sejalan dengan rusaknya panggung.
Terbelalak mata kami tersinggung.
Bambu tanpa sarung.
Bumi tanpa jantung.
Ketika tipuan sandiwara tersembunyi juga menggantung,
menggantung pada cekal cikal bakal,
cikal bakal dalang maha berakal.
Teramat baik pula dalang tak pernah berpikir dangkal.
Terjungkal,
kami terjungkal,
Karenanya kami selalu merasa gagal.
Namun setelah kami gagal tak berarti,
tak berarti pasti antara hidup dan mati,
juga tak berarti hati peduli dengan seni, imitasi, dan semua prestasi.
Kami sudahi, kami sudahi, kami sudahi,
dengan sakit juga dengan sabar,
dengan tabah juga tanpa lelah.
Kami mati, mati, dan mati,
terakhiri dengan pasti,
dan nyatakan bahwa Tuhan adalah dalang yang maha peduli.
Rubick.fuck 24 Sep 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H