Mohon tunggu...
samy phantom
samy phantom Mohon Tunggu... Pustakawan - keren , itu menulis

Fiksi // Cinta Sepak Bola, freestyle // Ghostwriter Amateur // Komunitas Menulis Buku Pasuruan // FORKOMPAS // Diary Book // Culinary // coffee writer-blogger // Member NulisYuk // insta @samyphantom

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sejuta Kebaikan Memaknai Hati ala Punk

11 Mei 2020   07:14 Diperbarui: 11 Mei 2020   09:03 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagi takjil(Sumber : google)

Punk berbagi sore hari. Di dekat lampu merah mereka bersahaja tampak lelah, walau raut muka menandakan masih segar. Tak perlu bermalu diri. Usahkan segala kemampuan untuk berbakti. Indahnya berbagai kisah kali ini terdapat di desa sumber agung kecamatan Grati. Pasuruan Jawa Timur.

Tanpa meremehkan sedikitpun ikhlas mereka. Harusnya kita melihat mereka memang sangat bermanfaat. Kulit panas terkena polusi dan debu.

Proses pembuatan tato artistik menggunakan jarum suntik (sumber: google)
Proses pembuatan tato artistik menggunakan jarum suntik (sumber: google)
Tato

Tato dianggap sebagai kriminal. Bukan mendidik. Menuai banyak kecaman Publik. Tidak dilirik sebagai seni unik. Wajar jikalau mereka terusik. Jiwa orang- memang menandang remeh menunjukkan kurang menghargai nilai artistik (Menurut pecinta seni).

Di negara maju, tato dilegalkan malah disebut sebagai seni kelastl tinggi. Hanya saja negara kita kurang menghargai budaya lokal.

 Suku Mentawai di Sumatera, Dayak di Kalimantan atau Moi di Papua merupakan suku-suku di Indonesia yang menetapkan tato sebagai bagian dari ritual adatnya. Bahkan tato Suku Mentawai ditengarai sebagai budaya tato tertua di dunia (sumber : kompasiana)

VERSI KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tato adalah gambar (lukisan) pada kulit tubuh. Sedangkan menato adalah melukis pada kulit tubuh dengan cara menusuki kulit dengan jarum halus kemudian memasukkan zat warna ke dalam bekas tusukan itu.

Tato seringkali dijadikan sebagai cara untuk mengekspresikan diri atau menunjukkan identitas diri/kelompok tertentu. Bahkan, saat ini tato tidak hanya digunakan untuk aplikasi medis, namun juga digunakan untuk aplikasi non-medis --misalnya membuat make up "permanen", seperti sulam bibir atau alis (Google).

 Sambil mengenakan pakaian dan artibut lengkap. Mereka melangkahkan kedua kaki mendekati pengendara dengan senyum khas. Tangan yang berjuang untuk kebahagiaan sesama. Tak sekalipun mereka menundukkan pandangan karena cibiran yang kurang berkenan. Justru beginilah sebuah aksi damai dalam menegakkan kebersamaan yang harusnya dicontohkan kaula muda. Hasil usaha jerih sirna, menganggap seperti keluarga di kala wabah melanda.

Tatoo menurut agama memang dilarang, apalagi dari segi kesehatan. Beberapa di antaranya menyebabkan alergi, gatal bila terkena paparan sinar UV, infeksi, sumber segala virus, dan sebagainya yang telah disebutkan beberapa sumber terkemuka. Namun ada beberapa tatoo yg tergolong dalam pengecualian (inset:tattoo medis).

Secara agama, penggunaan tatoo perlu dipertanyakan dalam kesahihan ibadah.

Mayoritas pakar fikih beropini, tato adalah haram berdasarkan hadits sahih yang melaknat siapapun yang membuat tato atau orang yang minta ditato, nauzubillah.

Salah satu haditsnya adalah riwayat Ibnu Umar RA. Ia berkata,

 Rasulullah SAW melaknat orang yang menyambung rambut, orang yang meminta rambut disambung, orang yang membuat tato, dan orang yang membuat tato disambung.

Sebagian ulama Malikiyah dan Syafi'iyah memasukkan tato sebagai dosa besar yang pelakunya dilaknat oleh Allah. Sebagian ulama Malikiyah mutaakhirin menganggapnya makruh.(Okezone.muslim)

Hanya pemikiran orang yang berpengetahuan dangkal. Memojokkan kelakuan brutal punk di atas jalanan aspal. Tentunya pemahaman penting dari segala sisi. Jangan menyuruh mereka melakukan hal yang tidak mereka sukai. Pancing dengan kegiatan yang positif untuk mendapatkan simpati mereka. Kenapa kita selalu mencampuri mereka untuk meningkatkan ego gila kita sendiri.

Mereka tampak ceria. Meskipun hanya sedikit dari mereka yang mau turun ke jalan. Iya, mereka memang bagintugas biar lekas rampung. Menghujani pengendara dengan sajian yang istimewa di tengah menahan lapar dahaga.

Penyesalan bukan di awal. Bentuk pribadi kita sebaik mungkin. Itu gunanya kehidupan. Saling mengisi dalam kekuatan kekurangan.

Dosa seakan enggan mendekat. Ketulusan mereka memang tampak ringan namun tidak mudah melakukan hal yang seperti itu hal yang mulia. Seorang yang kaya pun belum tentu bisa menirukan kegiatan beramal.

Mereka berdoa dengan yakin

Kita saja yg berbeda dalam mengenal agama lebih. Terkadang meragukan Kuasa Tuhan atas doa yg dipanjatkan.

Tindik, tatoo, rambut bergaya mohawk Memang gaya seperti itu. Jati diri mereka sebenarnya. Silau memeguk air mata. Meneteskan kebaikan di era pandemi. Bergetar relung kalbu hampa ini karena emosi terpendam. Tak bisa menatap tajam.

Malu semalunya . Berdoa untuk kebaikan mereka. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melapangkan jalannya untuk meraih ridhoNya, mendapat hidayah sehingga bisa meluapkan rasa emosi untuk bertaubat. Surga merindukan hati yang mempunyai rasa ikhlas. Aamiin.

Samy,

Pasuruan

 9 Mei 2020

Menjelang berbuka puasa, kala senja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun