Kamu pasti sering mendengar istilah "kalis" ketika belajar membuat roti atau adonan lainnya. Penjelasan chef dari sekolah masak NCSA Indonesia, kalis adalah salah satu kata penting yang sering digunakan dalam dunia pastry dan pembuatan roti, terutama dalam teknik pembuatan adonan berbahan dasar tepung. Kalis merujuk pada kondisi adonan yang memiliki tekstur lembut, elastis, dan mudah dibentuk. Untuk membantumu memahami lebih dalam, berikut ini penjelasan tentang apa itu kalis, ciri-ciri adonan kalis, dan cara membuatnya.
Apa Itu Kalis?
Kalis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan adonan yang sudah tercampur dengan sempurna, elastis, dan tidak lengket di tangan. Adonan kalis memiliki tekstur yang halus dan kenyal, sehingga mudah untuk dibentuk atau dipulung. Biasanya, adonan yang sudah kalis ini siap untuk difermentasi (jika membuat roti) atau langsung dipanggang. Proses pembuatan adonan kalis sangat penting karena berpengaruh pada kualitas roti atau kue yang kamu buat.
Ciri-Ciri Adonan Kalis
Mengetahui ciri-ciri adonan yang sudah kalis sangat penting agar kamu bisa menghasilkan produk yang sempurna. Berikut adalah beberapa ciri-ciri adonan kalis yang harus kamu perhatikan:
Tidak Lengket di Tangan atau Permukaan Adonan kalis tidak akan menempel pada tangan atau meja kerja jika kamu menguleni atau membentuknya. Adonan yang lengket menandakan bahwa adonan belum tercampur rata atau terlalu banyak cairan. Jika adonan masih lengket, tambahkan sedikit tepung lagi dan uleni hingga mendapatkan tekstur yang diinginkan.
Elastis dan Lembut Adonan kalis memiliki tekstur yang elastis, artinya adonan bisa meregang dengan mudah saat ditarik tanpa robek. Adonan yang elastis juga menunjukkan bahwa gluten sudah berkembang dengan baik, memberikan tekstur yang kenyal dan ringan pada hasil akhir, seperti roti atau pizza.
Halus dan Tidak Berkerut Saat kamu meraba adonan kalis, kamu akan merasakan tekstur yang halus dan lembut tanpa ada bagian yang keras atau berkerut. Adonan yang kalis akan mudah dipulung menjadi bola yang rata dan padat.
Tidak Terlalu Keras atau Terlalu Lembek Adonan kalis harus memiliki keseimbangan kelembutan dan kekerasan. Jika adonan terlalu keras, mungkin kamu menambahkan terlalu banyak tepung. Sebaliknya, jika terlalu lembek, artinya adonan membutuhkan lebih banyak waktu pengulenan atau cairan tambahan.
Cara Membuat Adonan Kalis
Sekarang kamu pasti bertanya-tanya, bagaimana cara membuat adonan yang kalis? Berikut ini langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk membuat adonan kalis yang sempurna:
1. Persiapkan Bahan-Bahan yang Dibutuhkan
Pastikan kamu sudah menyiapkan semua bahan yang diperlukan sesuai dengan resep. Bahan dasar untuk adonan roti biasanya meliputi tepung terigu, ragi, air, gula, garam, dan mentega atau minyak. Pastikan semua bahan dalam kondisi baik dan tepat takaran.
2. Campurkan Bahan Kering dan Bahan Basah
Mulailah dengan mencampurkan bahan kering seperti tepung terigu, ragi, dan garam dalam wadah besar. Di wadah terpisah, campurkan bahan basah seperti air dan gula. Pastikan air tidak terlalu panas atau terlalu dingin, sekitar 25-30C adalah suhu yang ideal untuk aktivasi ragi.
3. Campurkan Bahan Kering dan Basah
Tambahkan bahan basah ke dalam bahan kering secara perlahan dan aduk hingga tercampur rata. Gunakan sendok kayu atau tangan untuk mencampur hingga membentuk adonan kasar.
4. Uleni Adonan
Setelah bahan tercampur rata, pindahkan adonan ke permukaan yang bersih dan mulai menguleninya. Uleni adonan selama sekitar 10-15 menit dengan gerakan mendorong dan menarik. Jika adonan mulai terasa lengket, tambahkan sedikit tepung, tetapi pastikan jangan terlalu banyak agar adonan tetap lembut dan kenyal.
5. Uji Kekenyalan Adonan
Untuk memastikan adonan sudah kalis, lakukan uji "windowpane" atau jendela. Caranya, ambil sedikit adonan dan tarik perlahan hingga membentuk lapisan tipis. Jika adonan dapat membentuk lapisan tipis yang transparan tanpa robek, berarti adonan sudah kalis.
6. Diamkan Adonan untuk Fermentasi
Setelah adonan kalis, diamkan adonan dalam wadah tertutup selama 1-2 jam untuk proses fermentasi pertama. Selama waktu ini, ragi akan bekerja dan membuat adonan mengembang. Pastikan wadah tertutup rapat agar adonan tidak kering.
7. Bentuk dan Diamkan Kembali (Jika Diperlukan)
Setelah proses fermentasi pertama, kempiskan adonan dan bentuk sesuai dengan resep. Diamkan lagi adonan untuk fermentasi kedua jika diperlukan, sebelum memanggang atau memasak.
Sebagai penyuka baking, kamu akan sering menghadapi adonan yang perlu dibentuk dengan teknik yang tepat, dan salah satunya adalah adonan kalis. Dengan memahami apa itu kalis, ciri-cirinya, dan bagaimana cara membuatnya, kamu bisa menghasilkan adonan dengan kualitas yang lebih baik dan sesuai harapan. Ingat, proses pengulenan dan ketelitian dalam mencampur bahan sangat menentukan keberhasilan adonan kalis. Jadi, terus latih keterampilanmu, dan jangan takut untuk bereksperimen dalam membuat berbagai adonan di dapur!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H