Tambahkan bahan basah ke dalam bahan kering secara perlahan dan aduk hingga tercampur rata. Gunakan sendok kayu atau tangan untuk mencampur hingga membentuk adonan kasar.
4. Uleni Adonan
Setelah bahan tercampur rata, pindahkan adonan ke permukaan yang bersih dan mulai menguleninya. Uleni adonan selama sekitar 10-15 menit dengan gerakan mendorong dan menarik. Jika adonan mulai terasa lengket, tambahkan sedikit tepung, tetapi pastikan jangan terlalu banyak agar adonan tetap lembut dan kenyal.
5. Uji Kekenyalan Adonan
Untuk memastikan adonan sudah kalis, lakukan uji "windowpane" atau jendela. Caranya, ambil sedikit adonan dan tarik perlahan hingga membentuk lapisan tipis. Jika adonan dapat membentuk lapisan tipis yang transparan tanpa robek, berarti adonan sudah kalis.
6. Diamkan Adonan untuk Fermentasi
Setelah adonan kalis, diamkan adonan dalam wadah tertutup selama 1-2 jam untuk proses fermentasi pertama. Selama waktu ini, ragi akan bekerja dan membuat adonan mengembang. Pastikan wadah tertutup rapat agar adonan tidak kering.
7. Bentuk dan Diamkan Kembali (Jika Diperlukan)
Setelah proses fermentasi pertama, kempiskan adonan dan bentuk sesuai dengan resep. Diamkan lagi adonan untuk fermentasi kedua jika diperlukan, sebelum memanggang atau memasak.
Sebagai penyuka baking, kamu akan sering menghadapi adonan yang perlu dibentuk dengan teknik yang tepat, dan salah satunya adalah adonan kalis. Dengan memahami apa itu kalis, ciri-cirinya, dan bagaimana cara membuatnya, kamu bisa menghasilkan adonan dengan kualitas yang lebih baik dan sesuai harapan. Ingat, proses pengulenan dan ketelitian dalam mencampur bahan sangat menentukan keberhasilan adonan kalis. Jadi, terus latih keterampilanmu, dan jangan takut untuk bereksperimen dalam membuat berbagai adonan di dapur!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H