Sebagai siswa sekolah masak di NCSA Indonesia, tentu kamu sudah sering berhadapan dengan adonan yang tidak mengembang sesuai harapan. Baik itu adonan roti, kue, atau bahkan adonan pancake, masalah ini bisa membuat frustrasi, apalagi kalau kamu sedang mencoba resep yang membutuhkan hasil pengembangan maksimal. Jangan khawatir, karena ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki masalah ini. Berikut adalah beberapa penyebab adonan tidak mengembang dan cara mengatasinya.
1. Cek Kualitas Ragi atau Pengembang Lainnya
Ragi atau bahan pengembang (seperti baking powder atau baking soda) memainkan peran penting dalam proses pengembangan adonan. Jika ragi atau bahan pengembang yang kamu gunakan sudah kadaluwarsa atau tidak aktif, adonan tidak akan mengembang seperti yang diinginkan.
Cara memperbaikinya:
Periksa tanggal kedaluwarsa pada kemasan ragi atau pengembang yang kamu gunakan. Jika sudah lewat tanggal kedaluwarsa, sebaiknya ganti dengan yang baru.
Aktifkan ragi sebelum digunakan dengan mencampurkannya dengan sedikit air hangat dan gula. Jika campuran ini berbusa setelah beberapa menit, itu tandanya ragi masih aktif. Jika tidak berbusa, ragi kamu kemungkinan sudah mati dan perlu diganti.
Gunakan takaran yang tepat. Terlalu banyak atau terlalu sedikit bahan pengembang bisa memengaruhi kemampuan adonan untuk mengembang.
2. Suhu Ruangan Terlalu Dingin
Ragi membutuhkan suhu yang hangat untuk berkembang dengan baik. Jika suhu ruangan terlalu dingin, proses fermentasi bisa terhambat dan adonan jadi tidak mengembang.
Cara memperbaikinya:
Hangatkan ruangan atau tempatkan adonan di tempat yang lebih hangat. Kamu bisa menempatkan adonan di dekat kompor atau oven yang sedang tidak digunakan, atau di atas radiator.
Gunakan air hangat (bukan panas) saat mencampurkan ragi dengan bahan lainnya. Air yang terlalu panas bisa membunuh ragi, sedangkan air yang terlalu dingin akan menghambat proses fermentasi.