Mohon tunggu...
Pendidikan Sejarah B
Pendidikan Sejarah B Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Puri Agung Kerambitan sebagai Wisata Seni dan Budaya Sekaligus Sumber Belajar Sejarah

19 Juni 2024   20:00 Diperbarui: 19 Juni 2024   20:07 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat kesenian di Puri Agung Kerambitan. Sumber: dokumen pribadi

Fakta Menarik

Terdapat fakta menarik dari sejarah Puri ini yaitu  kunjungan dari Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia pada sekitar tahun 1950-an. Kunjungan yang dilakukan oleh Soekarno ini didorong oleh ketertarikannya terhadap kekayaan seni dan budaya yang dimiliki oleh Puri Agung Kerambitan, selain itu juga didorong oleh hubungan persahabatan yang sudah terjalin lama antara Soekarno dengan Anak Agung Ngurah Anom.

 Perjalinan hubungan Soekarno dengan Puri Agung Kerambitan dimulai pada tahun 1957 sampai dengan 1965, yang di mana menjadi tahun yang penuh gejolak dalam sejarah Indonesia setelah Indonesia berhasil merdeka dari Jepang pada tahun 1945. "Pada saat itu, Guruh, Putra Soekarno ingin belajar kesenian musik tradisional  dan akhirnya dibuatkan kamar yang berada didekat tempat kesenian itu berlangsung" kata Anak Agung Made Adnya di Kabupaten Tabanan, Senin (26/2).

Tidak hanya Guruh Soekarno Putra saja yang telah menjalin hubungan namun, terdapat juga Sukma Fatmawati dan istri ke-6 dari Soekarno yang bukan berlatar belakang dari negeri Indonesia melainkan negara sakura Jepang yaitu, Dewi Ratnasari. Dibangunnya ruangan terkhusus untuk Soekarno di Puri Agung Kerambitan ini sebagai bentuk penghormatan yang diberikan kepada presiden pertama Indonesia dan dikhususkan untuk putra-putri Soekarno apabila sedang melakukan kunjungan di Bali dan datang ke daerah Tabanan. Selain terpajang lukisan Soekarno dan Anak Agung Ngurah Anom Mayun untuk mengenang persahabatan, di dalam ruangan khusus tersebut juga terdapat beberapa barang yang memiliki hubungan dengan Soekarno. Seperti dokumen berupa buku-buku cetakkan Jepang yang isinya kumpulan koleksi lukisan di Istana Negara dan simbol dari Pancasila yang diukir di emas batangan oleh Soekarno sendiri yang disimpan secara rapi beserta dengan beberapa pakaian Soekarno.

Bagian ruang kerja dari kamar khusus Soekarno di Puri Agung Kerambitan. Sumber: dokumen pribadi 
Bagian ruang kerja dari kamar khusus Soekarno di Puri Agung Kerambitan. Sumber: dokumen pribadi 

Ruangan khusus ini dikeramatkan oleh Puri Agung Kerambitan dengan cara di setiap hari kamis, pihak Puri Agung Kerambitan memberikan sesajen yang berisi sesuatu yang disukai oleh "Bapak Proklamator" tersebut. Biasanya kesukaan Soekarno adalah buah manggis, durian dan rokok 55. "Kalau dulu itu biasanya dikasih satu bungkus rokok 55, namun karena di Indonesia sudah ngga berproduksi lagi jadi sekarang dirubah cuma 1 batang rokok aja" kata Anak Agung Made Adnya di Kabupaten Tabanan, Senin (26/2).

Sesajen ini bukan sekadar makanan, tetapi sebagai simbol penghormatan bagi Ir. Soekarno dan jasanya terhadap negara serta keluarganya yang telah menjalin ikatan persahabatan erat dengan Puri Agung Kerambitan. Sampai saat ini, hubungan tersebut masih terus terjalin dengan baik. Hal itu ditandai dengan kunjungan yang dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri salah satu putri Soekarno ke Puri Agung Kerambitan ketika tengah melakukan kampanye politik di Daerah Tabanan, Bali.

Hubungan antara Soekarno dengan Puri Agung Kerambitan mencerminkan sebuah falsafah dari Jawa yang berbunyi Tresno Jalaran Soko Kulino, 4 kata dari falsafah tersebut mempunyai arti yang luas nan mendalam bagi hubungan ini, pasalnya hubungan ini ada hingga saat ini karena terbangun oleh kebiasaan bersama antara keluarga Soekarno dengan Puri Agung Kerambitan. Kehadiran Soekarno di Puri Agung Kerambitan ini tidak hanya mempererat hubungan antara kedua pihak, tetapi juga memberikan dorongan bagi pelestarian seni dan budaya di Bali. Kunjungan tersebut menjadi momen yang bersejarah serta dapat menjadi sumber belajar sejarah bagi siswa ataupun mahasiswa.

Adanya objek wisata ini diharapkan tradisi Puri Agung Kerambitan tetap diingat dan lestari serta menjadi simbol penting dari warisan budaya dan sejarah yang terus dijaga oleh keluarga besar yang menghuni puri ini dari generasi ke generasi. Apalagi di tengah era globalisasi yang sangat dinamis, di mana banyak kebudayaan dari seluruh dunia telah mempengaruhi cara hidup masyarakat Indonesia sehingga budaya lokal semakin terkikis. Puri Agung Kerambitan memiliki peran penting dalam perkembangan seni, budaya, dan tradisi di daerah Tabanan. Terutama bagi para pelajar yang ingin merasakan kekayaan budaya bali secara langsung. Kita dapat mengetahui latar belakang pembangunan istana, konflik atau peristiwa penting yang terjadi di sekitarnya, serta peran para penguasa dalam membangun dan mempertahankan kerajaan Kerambitan. Mengamati dan mempelajari peninggalan-peninggalan tersebut, mereka dapat memperoleh gambaran yang lebih nyata tentang kehidupan pada masa Kerajaan Kerambitan dan menghargai warisan budaya yang dimiliki. Keberadaan Puri Kerambitan menjadi tonggak penting untuk mengatur jalannya kebudayaan agar tetap eksis.

Referensi:

Kajian Peninggalan Sejarah, Pendidikan Sejarah 4(B), Universitas Negeri Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun