Mohon tunggu...
M. Historya Ayanda
M. Historya Ayanda Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kelahiran Teluk Bayur Sum-Bar, SD di Irian Jaya, SMP di Kalimantan Selatan, SMA di Jawa Timur, kuliah di Sulawesi Selatan, ber-istri Maluku dan kini bermukim di Depok Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuuuk...Perkosa Negara Sendiri Yuuk..!!!

11 Mei 2011   00:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:51 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bersujud syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan dukungan mutlak suara rakyat (yang murni, yg di-kadalin, yang dibayar dll) terpilih sebagai pemimpin tertinggi negri. Tentu saya akan membuat sebuah acara syukuran sesederhana mungkin, dan semua stasiun televisi wajib diundang dan meliput secara langsung agar rakyat tau betapa kami adalah orang yang pandai bersyukur, bukan begitu agama mengajarkan..?

Setelah acara itu, akan ada acara berikutnya dan ini tentu harus tertutup, rapat internal tim pemenangan. Yaa..saya harus meng-apresiasi "kerja keras" mereka.  Tentu banyak permintaan dan konsesi yang akan diajukan, tenang saja masih banyak sumber dana dan alam yang dapat dipakai menutup semua biaya yang telah dikeluarkan. Sebagai bussinesman tentu mereka berharap balik modal plus keuntungan, saya mengerti itu.

Untuk konsumsi rakyat, biarlah saya akan tetap tampil bersahaja. Saya sangat paham mengerti psikologis bangsa ini. Rakyat kami orang yang sangat tinggi daya tahannya terhadap tekanan hidup, lihat saja dengan infrastruktur ala kadarnya mereka bisa survive dan bahkan masih bisa tertawa renyah. Hal yang mustahil dilakukan di Eropa, Afrika atau Amerika. Bisa bisa kami dituntut ke pengadilan saban minggu dengan tuduhan lalai dengan tanggung jawab.

Hmmm....tapi bagaimana mengembalikan uang triyunan sumbangan dari mana-mana yang sudah dihabiskan untuk pemilihan ini ya? Uupss..biarlah, saya masih memiliki orang-orang cerdik pandai disekitar saya yang akan memberikan jalan keluar terbaik. Tak usahlah saya pikirkan sendiri, mereka juga toh akan saya ganjar dengan jabatan-jabatan strategis. Pokoknya semua senang..semua happy..Yuuuk maree...kita rampok dan perkosa negri ini..

Beberapa tahun kemudian....

Aduh kacau...., ada yang ngacak-ngacak kasus bank yang bisa bikin ketahuan sumber dana.....

Wadooh..., ada orang sok yang coba cari tau kenapa sistem IT komisi pemilihan mendadak tak berfungsi.....

Ampuunn..., setiap liat TV orang mulai bicara soal kecurangan pemilihan...

Aauuww..., ada pesawat BUMN yang nyemplung ke laut, bisa ketahuan neh hasil pat gulipat waktu beli...

Akhirnya aku hanya berdoa: "Ya Tuhan, kuserahkan semua ini kepada kebajikan-Mu, aku telah berusaha yang terbaik bagi bangsa ini"

Tuhan bilang: "Emeng gue pikiriinn..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun