Peta Peradaban Islam
Salah satu karyanya yang fenomenal adalah Atlas Budaya Islam. Didalamnya memuat berbagai penjelasan dan penjabaran mengenai topografi dan geografi jazirah Arab. Kemudian mengenai bahasan dan sejarah serta menjelaskan mengenai keberadaaan agama serta budaya yang hidup di Mesopotamia,Kristen, dan Mekkah. Didalamnya juga al-Faruqi menuliskan relevansi antara sejarah kenabian dengan Al-Quran. Setidaknya ada empat bagian dalam peta peradaban Islam itu sendiri, dijelaskan sebagai berikut:
- Islam dipandang terlebih dahulu sebagai agama, budaya, dan peradaban dalam realitas sejarah.
- Beranjak dari situ, kemudian al-Faruqi menjelaskan definisi tentang esensi peradaban Islam atau tauhid.
- Di bagian ketiga, ini merupakan pendalaman dari bagian yang kedua. Dimana penerjemahan dari esensi peradaban islam itu sendiri terurai dalam sebuah sistem gagasan, sistem aktualisasi teladan atau Sunnah Nabi, serta sistem lembaga sosial. Seperti nanti muncul lembaga sosial dan ekonomi seperti Baitul Mal.
- Lalu di bagian terakhir merupakan manifestasi atau hasil dari tindakan, pemikiran dan ekspresi umat Islam. Mulai dari munculnya seni kaligrafi, arsitektur, seni ruang hingga seni qiraati.
Dari peta inilah dapat digambarkan bagaimana struktur yang kokoh dan kuat dibangun didalam agama Islam, mulai dari hal yang bersifat fundamental, esensi hingga aktualisasi dituangkan didalamnya. Aspek pikiran dan rasa pada akhirnya membangun sebuah peradaban Islam yang maju. Gagasan al-Faruqi seharusnya menstimulus umat Islam agar dapat menelaah kembali bagaimana Islam itu dapat berjaya seperti sediakala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H