Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Aplikasi Kreatif Kain Pinawetengan

9 Juni 2018   09:08 Diperbarui: 9 Juni 2018   09:28 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
Kain Songket, Pinawetengan, Tompaso

dokpri
dokpri
Kain Tenun dari sutra dan chiffon yang dibuat dengan teknik print

dokpri
dokpri
Tenun songket

Langkah awal proses pembuatan kain tenun pinawetengan yakni penkloasan benang, pembidangan, dan pembuatan pola. Setelah pola terbentuk pada benang, dilanjutkan ke tahap pewarnaan. Tahap berikutnya melakukan pengginciran dan pemaletan benang. Setelah benang diwarnai dimasukan ke dalam alat tenun ikat untuk disatukan menjadi kain tenun hasil aplikasi kreatifitas yang indah dengan tampilan unik menarik dan cantik dipandang dari sisi seni.

Waktu pengejaan yang dibutuhkan para pengrajin Kain tenun untuk menghasilkan benang yang sudah berbentuk pola, sekitar tiga minggu hingga satu bulan. Untuk proses penyatuan benang pada alat tenun ikat, dalam satu hari menghasilkan satu meter kain tenun. Secara umum ada empat jenis  Kain Pinawetengan, yaitu kain polyster, sifon, sutera, dan tenun. Harga jual dari Kain Pinawetengan relative berbeda tergantung jenis benang yang digunakan.

Simpulan yang dapat disampaikan bahwa Hasil Aplikasi kreatif dari masyarakat Minahasa berupa Produk Kain Pinawetengan yang terinspirasi dari goretan diatas watoe Pinawetengan, sampai saat ini terus dilestarikan dan dikembangkan. Motif utama seperti  Lukisan orang, Tulisan-tulisan kuno, Garis-garis, bunga matahari dan cengki.

Pada awalnya hasil aplikasi kreatif ini hanya dikenakan oleh kalangan tertentu saja atau kerap dikenakan pada acara resmi untuk menggantikan jas. namun dalam perkembangannya Kain motif Pinawetengan semakin diminati masyarakat. Kain motif Pinawetengan juga dipakai sebagai pakaian resmi siswa sekolah , pegawai negeri dan berbagai lapisan masyarakat mulai dari tokoh politik, pejabat, pengusaha, dan warga pada umumnya mulai menggunakan Kain Pinawetengan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun