Mohon tunggu...
Hisar globalindonesia
Hisar globalindonesia Mohon Tunggu... Mahasiswa - karyawan swasta

travel

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ramadhan yang Berarti di Tanah Suci

5 Maret 2024   10:45 Diperbarui: 5 Maret 2024   11:01 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, sudahkah anda mempersiapkannya secara dzohir dan batin? hendaklah senantiasa kita menyambut bulan suci Ramadhan ini dengan antusias dan riang gembira, kenapa? karena di bulan ini, Allah SWT membuka lebar-lebar rahmat dan ampunan Nya. Ada suasana haru dan riang gembira menyelimuti masyarakat hijaz. bahkan ada juga tradisi yang terkenal di tanah hijaz, yakni menembakkan meriam disaat bulan Ramadhan. 

Tujuan diadakan tembakkan meriam ini bukanlah untuk berperang, melainkan untuk memberitahu warga kalau bulan Ramadhan telah tiba dan juga untuk menandakan waktu berbuka telah tiba. Tradisi ini dinamakan Midfa al iftar, dan dari beberapa sumber tradisi ini di mulai dari Mesir sekitar 200 tahun yang lalu. Dikutip dari Dr Mohammad Ouedi, profesor Sejarah Arab Modern di Institute of Diplomatic Studies Arab Saudi mengemukakan bahwa tembakan meriam di Hijaz itu karena pada masa tersebut belum ada Jam dinding dan speaker pengeras suara. 

Selain itu, masih banyak lagi tradisi-tradisi yang membuat pengalaman anda berarti di tanah suci misalnya festival gergean, festival ini dirayakan tiap tanggal 13, 14, dan 15 Ramadhan dengan menggunakan pakaian tradisional pada anak-anak. Lalu ada kegiatan begadang pada saat malam hari di bulan Ramadhan, para penduduk memenuhi toko-toko, pusat perbelanjaan, pelataran masjid dan jalanan untuk berbincang-bincang dan menghabiskan waktu malam Ramadhan sampai menjelang waktu sahur karena siang hari disana sangat panas, suhu udara bisa mencapai 40 derajat celcius tidak heran jika para penduduk di wilayah Hijaz itu tidur selepas subuh. 

Tak lupa juga dengan ngabuburit pada sore di sana karena di masjid-masjid, khususnya di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi itu penuh dengan jamaah yang ingin merasakan nikmatnya berbuka bersama dengan warga lokal, tentu disini juga masyarakat muslim seluruh dunia ikut dalam berbuka bersama, sehingga suasananya lebih seru dan menarik karena kita juga bisa belajar budaya dan bahasa dengan saudara kita yang berbeda ras dan suku di dunia.

Makanan khas Timur Tengah pun juga menjadi andalan bagi orang-orang yang berkunjung ke tanah Hijaz, karena disana kita bisa mencicipi hidangan yang biasanya penuh dengan daging unta dan kambing. 

Para pekerjanya juga di kurangi waktu bekerjanya dari pihak pemerintah maupun instansi terkait karena betapa lelah menahan haus serta lapar jika bekerja berlebih. Masyarakat lokal juga antusias menghias dan merapihkan rumah-rumah mereka karena sewaktu-waktu jika ada saudara, kerabat maupun handai taulan mereka berkunjung ke rumahnya ini tentu akan menambah rasa persaudaraan dan suasana bulan Ramadhan yang berkesan karena perjamuan atau hiasan tuan rumah yang indah dipandang. 

Selain itu juga masyarakat ataupun pengunjung di Timur Tengah meramaikan Mall atau pusat perbelanjaan di kota-kota besar guna mencari kebutuhan pokok seperti pakaian untuk shalat Tarawih, Idul Fitri dan untuk sehari-hari, tak lupa juga bahan-bahan untuk menu berbuka puasa dan sahur menambah suasana yang menarik untuk berkunjung kesana jika ada teman maupun saudara yang sukses dan menetap disana, cocok untuk dijadikan list menghabiskan waktu di bulan Ramadhan yang berarti di kehidupan anda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun