pada tahun 605M, kaum Quraisy membangun ulang dan memperpendek bangunan ka'bah karena bahan bangunannya tidak mencukupi. Bahkan, mereka tidak bisa membuat atap Hatim dan melengkapi dinding pada bagian Hatim. Namun, mereka menandai sisi tersebut dengan harapan dapat memperluasnya di kemudian hari.
Nabi Muhammad SAW bersama pamannya, Abbas RA , langsung ikut andil dalam pembangunannya ka'bah kali ini. Selain itu, Rasulullah SAW sendiri yang meletekkan Hajar Aswad pada tempatnya.
9. Abdullah bin zubair
Pada tahun 684M, bangunan ka'bah roboh dan Abdullah bin zubair RA membangun ulang bangunan ka'bah sesuai pondasi yang dibangun Nabi Ibrahim AS. Beliau membukakan kembali pintu kedua yang sempat ditutup oleh kaum quraisy dan memasukkan kembali Hatim yang ada di luar bangunan, sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh rasulullah saw. Namun, agar tidak timbul fitnah di tengah kaum quraisy, Rasulullah SAW mengurungkan niatnya untuk mewujudkan hal tersebut di kala itu.
Selain itu, Abdullah bin Zubair juga membuat atap dan menempatkan tiga tiang peyangga dibawah atap ka'bah serta menambahkan tangga kayu untuk naik ke atap tersebut. Tangga itu terletak di dalam ka'bah di sisi sudut Rukun Iraqi. Kemudian beliau memasang penutup ka'bah yang terbuat dari kain sutra dan menghiasi sekitar ka'bah dengan bebautan.
10. Hajjaj bin yusuf ats-tsaqafi
Pada tahun 692 M atas perintah dari khalifah marwan, Hajjaj membongkar dinding tambahan yang dibangun oleh Abdullah bin zubair RA sesuai dengan pondasi yang dibuat oleh kaum quraisy. Dengan begitu, bagian Hatim kembali berada di luar bangunan ka'bah. kemudian, dia juga menutup pintu kedua yang dibangun oleh Abdullah bin zubair RA dengan susunan batu. Selain itu, pintu utama ka'bah ditinggikan tanpa mengubah sisi lain dari bangunannya.
11. Sultan Murad Han
Akibat dari bencana banjir, banyak dinding ka'bah menjadi lapuk dan rentan untuk runtuh. Maka dari itu, pada tahun 1631 M, Khalifah Turki Utsmani, Sultan murad han IV merenovasi kembali ka'bah hingga menjadi seperti sekarang ini. Selain sudut Hajar Aswad keseluruhan dinding hinggs pondasinya dibongkar dan diganti dengan bangunan yang baru. Untuk mengalirkan air hujan,dibuatkan talang air yang terbuat dari perak berlapiskan emas.
Sementara itu, pada masa kerajaan saudi juga telah dilakukan beberapa perbaikan, antara lain sebagai berikut, pada tahun 1958 atap dan dinding dalam bangunan ka'bah diganti dengan marmer yang baru. pada tahun 1982 lantai ka'bah diganti dengan batu marmer yang baru. pada tahun 1996 beberapa betu di dinding luar ka;bah diberi nomor kemudian bagian yang rusak diperbaiki dan disusun kembali seperti semula. Selain itu tiang dan lantai ka'bah juga mendapatkan perawatan
Â
