Mohon tunggu...
Choirotun Hisan
Choirotun Hisan Mohon Tunggu... -

Mahasiswa FK UNS | 19 tahun | hobi traveling, nyanyi-nyanyi sendiri, baca novel, dan nulis-nulis kalau lagi pengen nulis | suka makan coklat | kadang terlihat judes padahal aslinya baik lho\r\n:3

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

8 Keuntungan Menjadi Jomblo

5 April 2015   17:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:30 3520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2015, siapa sih yang nggak tau arti kata “jomblo”? Ada beberapa orang yang nggak mau disebut jomblo, maunya disebut single. Katanya, jomblo itu nasib, tapi single itu prinsip. Mau disebut apapun, inti dari jomblo dan single ya sebenernya sama; nggak punya pasangan lawan jenis. Jaman sekarang jomblo sering banget jadi bahan ejekan dan lelucon, terutama di sosial media. Ini nih misalnya: Bahkan saya sendiri juga sering ketawa kalo baca lelucon-lelucon tentang jomblo, walaupun saya sendiri juga jomblo sih. Langsung masuk saja ke intinya; 8 keuntungan jadi jomblo. Kenapa harus 8? Karena saya cuma dapet 8 sih. Kalau ada yang mau nambahin, boleh banget. Saat ini saya sedang menghitung beberapa hal yang merupakan sebuah keuntungan yang harus disyukuri jika kita seorang jomblo. Nih: 1. Bayangkanlah orang-orang di luar sana yang punya pacar

Jangan bayangin yang mesra-mesranya, hahaha. Bayangkan saja orang-orang yang punya pacar saat ini lagi berantem sama pacarnya cuma gara-gara ngeliat pacarnya ngelike postingan/ foto cewek lain atau cowok lain, sedangkan kamu di sini bebas-bebas aja mau ngelike foto atau postingan siapapun. Bayangkan mereka yang punya pacar saat ini sedang ditinggal selingkuh pacarnya. Bayangkan mereka yang punya pacar saat ini sedang dimarahin pacarnya cuma gara-gara bales chatnya lama. Bayangkan mereka yang punya pacar lagi nangis galau gara-gara berantem. Bayangkan mereka yang punya pacar, udah pacarnya baik banget, tapi nggak direstuin orang tuanya. Bayangkan semua keseraman itu. Sedangkan kamu yang jomblo saat ini cuma lagi senyum-senyum aja karena perasaanmu ringan tanpa dibebani apapun. 2. Waktu
Mereka yang punya pacar jelas perlu waktu untuk pacarnya, mulai dari yang sedikit, sampai banyak. Mulai dari 1 menit buat nunggu chat diread pacar, plus 2 sampai 3 menit yang kosong buat nunggu chatnya dibales, plus 1 menit buat kamu ngetik balesan chat, dikalikan jumlah chat yang terjadi dalam suatu saat, dikali jumlah hari dalam seminggu, sebulan, setahun, dst. Jika kamu jomblo, waktu tersebut udah bisa kamu pake buat baca novel, nulis cerpen, nulis novel, baca materi kuliah, bikin penelitian, tidur, mau beribadah juga bagus, hahaha. 3. Uang
Mereka yang punya pacar mau nggak mau bakal menyisihkan ‘beberapa’ rupiah untuk statusnya itu, ya dalam bentuk bensin, pulsa, makanan, barang-barang, dan lainnya. Coba jadi jomblo, enak banget. Uang bisa dipake buat perawatan mempercantik diri, buat beli barang-barang pribadi, buat traktir dan beliin mainan keponakan, buat nabung, buat modal usaha, ditabung buat modal nikah juga bisa (padahal kalau jomblo mah mau nikah sama siapa juga belom ada bayangan, pft). Mereka yang punya pacar mungkin saat ini sedang pusing gara-gara pacarnya minta ditraktir dan dibeliin ini-itu padahal sendirinya lagi bokek nggak punya duit. 4. Weekend
Nggak semua yang punya pacar itu weekend nya menyenangkan lho. Kalian nggak tau ya? Mungkin di luar sana sekarang ada yang nyamperin rumah pacarnya, tapi pas udah sampe ternyata cuma mau dibilangin putus. Pft. Di luar sana pasti juga ada banyak orang yang ‘taken’, tapi mereka berantem atau bete gara-gara hujan dan nggak jadi pergi, gara-gara bokek tapi terpaksa pergi maen, gara-gara LDRan dan galau gara-gara nggak bisa ketemu, nggak dibolehin main sama temen-temen bagi yang pacarnya posesif, dimarahin orangtuanya gara-gara ketahuan malmingan bagi yang backstreet, dan sebagainya. Jika kamu jomblo, weekend kamu sungguh bisa berwarna sesuai keinginanmu. Mulai dari; puas tidur dari jam 8 malem sampe pagi, pulang kampung ketemu orangtua, ketemu keponakan yang lucu-lucu, pergi nonton bareng sama temen-temen, belajar, shopping, nongkrong sama temen-temen, jalan-jalan bareng keluarga/ gebetan dan masiiih banyak lagi. 5. Bebas
Males banget nggak sih punya pacar posesif? Bayangkan saja, mereka yang punya pacar pasti ada yang bermasalah dengan kata ‘bebas’. Mungkin di luar sana saat ini ada yang lagi berantem sama pacarnya cuma gara-gara nggak dibolehin pergi maen sama temen-temennya, nggak dibolehin chat sama cewek/ cowok lain, nggak dibolehin ngobrol-ngobrol asik sama lawan jenis, sedangkan kamu yang jomblo saat ini sedang haha-hihi sama sahabat-sahabat kamu, chat super asik dengan gerombolanmu, ngobrolin kegantengan pemain basket idamanmu dengan teman-temanmu, dan lain-lainnya tanpa harus terkekang dengan keadaan. 6. Kepo (cari-cari info)
Mereka yang punya pacar saat ini mungkin ada yang lagi berantem gara-gara menemukan hal-hal yang tidak diharapkan ketika mereka nge-kepo-in akun media sosial pacarnya. Mungkin ada yang lagi nangis gara-gara pas kepo menemukan hal yang teramat sangat bikin nyesek, mungkin juga detik ini ada yang hatinya lagi tercabik-cabik putus sama pacarnya gara-gara kepo. Bagi kamu yang jomblo, hidupmu nikmat sekali. Nggak perlu berantem-pusing-nyesek gara-gara kepo. Yang dikepoin pun bisa lebih bermanfaat dan menyenangkan daripada sekedar nge-kepoin pacar, misalnya nge-kepoin akun lomba terus kamu ikut lomba itu dan kamu juara lalu dapat hadiah jutaan rupiah dan jadi terkenal sekampus, misalnya lagi kamu nge-kepoin akun artis yang lagi hits lalu kamu jadi tau trend berpenampilan masa kini dan kamu jadi gaul dan cantik / ganteng lalu banyak orang yang suka sama kamu karena kepo kamu itu, dan lain sebagainya. 7. Hidup itu berputar
Hidup itu siklus yang berputar terus, seperti roda. Manusia yang semula tidak hidup, lalu hidup dan lahir sebagai bayi, lalu jadi anak kecil, dewasa, tua bila sempat, dan mati alias tidak hidup lagi. Pun juga dengan status. Jika saat ini mereka sedang punya pasangan, maka fase perputaran roda yang selanjutnya adalah mereka akan jomblo, bisa karena putus, atau selingkuh, atau diselingkuhin, atau nggak direstui ortu, atau pasangannya mati juga siapa yang tau (haha agak sadis memang). Jika kamu jomblo, maka fase perputaran roda kamu yang selanjutnya adalah kamu akan menemukan pasanganmu. Ini udah rumus pasti, nggak boleh diganggu gugat pokoknya. 8. Sahabat
Orang yang punya pacar mungkin akan kekurangan waktu bersama sahabatnya, mulai dari sibuk pacaran, diajak pergi pacar padahal sahabat-sahabatnya lagi nonton bareng atau camping bareng, dan lain-lain. Nah jika kamu jomblo, maka kamu nggak akan kehilangan seluruh moment bersama sahabat-sahabatmu. Terus tiba-tiba saya jadi mikir, kenapa sih harus ada yang namanya pacar? tujuannya apa? Sebenernya apa sih yang bikin bahagia itu? Apa semua yang punya pasangan itu berbahagia? Apa semua yang jomblo nggak bahagia? Kalau menurutku sih, bahagia itu kalau kita bisa berbagi kebahagiaan bersama orang lain. Walaupun seseorang punya pacar, belum tentu mereka bahagia kalau mereka nggak bisa saling membagi kebahagiaan. Walaupun kamu jomblo, bukan berarti juga bahwa kamu nggak bahagia. Kalau kamu jomblo tetapi punya keluarga yang menyayangi kamu, membanggakan kamu, kamu punya keponakan yang lucu-lucu, kamu punya sahabat-sahabat yang setia dan asik, kamu punya kehidupan yang menarik, kamu bisa berbagi kebahagiaan dengan sekelilingmu, kamu banyak bersyukur, kamu berprestasi, kamu cantik/ ganteng, kamu beriman, kamu disayangi banyak orang, maka nggak ada alasan bagi kamu (jomblo) untuk nggak bahagia. Ttd, Hisan, masih jomblo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun