Mohon tunggu...
Hisa Bergami
Hisa Bergami Mohon Tunggu... -

Merusak alam, merusak keseimbangan. berarti akan merusak diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Danau Tercemar, Ikanpun Mati

4 November 2015   07:02 Diperbarui: 4 November 2015   07:02 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

Danau merupakan tempat berkumpulnya beberapa anak sungai sampai tahap tertentu.

Semakin besar, dan semakin banyak sungai, maka danaupun semakin lebar dan dalam.

Dulu, danau merupakan tempat masyarakat mencari sumber protein, berupa ikan, udang dan kerang kerangan.

Yang punya modal bisa memanfaatkan danau sebagai tempat memelihara ikan dalam keramba terapung. Danau terkadang penuh sesak dengan keramba terapung.

Ketika dunia wisata berkembang, danau dimanfaatkan sebagai objek wisata. Hotel hotel megah berdiri di seputar danau. Hiburan untuk bermain di danau disediakan. Ada sampan. Ada perahu untuk menikmati keindahan danau: sendiri, keluarga atau bersama rombongan turis lainnya.

Sayangnya, masyarakat dan sebagian turis membuang kantong plastik atau sampah ke dalam danau. Danau menjadi kurang indahnya.

Dengan berkembangnya industri, tak jarang danau menjadi tempat buangan limbah industri. Danau menjadi beracun. Mahluk hidup, terutama ikan bergelimpangan mati. Apakah akan kita biarkan kondisi ini?

 

# Foto: Ikan bergelimpangan mati di danau Maninjau. Diperkirakan karena pencemaran. Sumber Foto: Antara, 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun