Mohon tunggu...
hirzilazka
hirzilazka Mohon Tunggu... Mahasiswa - uin jakarta

suka memancing dan melakukan hal hal yang diluar nalar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Tindak Premanisme Kerap Kali Terjadi?

23 Desember 2024   16:55 Diperbarui: 23 Desember 2024   16:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

APA YANG MEMBUAT SESEORANG MELAKUKAN TINDAK PREMANISME?

Premanisme, yang selalu dikaitkan dengan sikap dan Tindakan intimidasi, pemerasan, serta penguasaan terhadap suatu wilayah, menciptakan lingkungan yang tidak kondusif. Hal ini seringkali kita temui dalam kehidupan sehari hari, pada jalan jalan tertentu yang cukup sepi terkadang terjadi pemerasan secara paksa dengan menggunakan ancaman bahkan kekerasan yang dilakukan oleh orang orang tertentu.

Premasnisme sendiri berasal dari bahasa Belanda vrijman yang artinya orang bebas. Sebutan yang sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya terutama dari pemerasan kelompok Masyarakat lain. Sedangkan istilah preman merujuk kepada perilaku seseorang yang membuat resah, tidak aman dan merugikan.  

Preman sendiri merupakan sebutan atau istilah yang mengarah pada individu yang kegiatan sehari-harinya melibatkan Tindakan perampokan atau pemerasan, awalnya istilah ini hanya dipakai untuk penjahat kelas bawah seperti maling kecil yang biasanya beraksi di jalanan. Namun jika kekerasan yang dilakukan preman tersebut secara berkelompok sering kali dipicu oleh konflik atau kepentingan yang melibatkan uang dalam jumlah yang besar atau uang yang signifikan.

Pada awalnya, bisnis utama yang dilakukan oleh kelompok-kelompok preman di kota besar Indonesia adalah penjagaan keamanan suatu kawasan tertentu seperti lahan parkir, tempat hiburan, dan pasar. Dalam perkembangannya, sebagian individu yang bergabung dalam kelompok preman direkrut ke dalam bisnis jasa penagihan utang. Individu-individu tersebut dianggap mampu untuk membantu industri perbankan atau perusahaan kredit dalam menagih para debitur yang telat atau tidak membayar tagihan utang. Meskipun aktivitas penagihan utang itu legal, beberapa laporan menyebutkan adanya penyimpangan karena mereka kerap menggunakan cara-cara tindak kekerasan.


Penyebab Individu Melakukan Tindak Premanisme

 

Motivasi individu untuk melakukan premanisme umumnya didasarkan pada pertimbangan rasional, terutama untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Keterlibatan dalam bisnis kriminal lebih sering dimotivasi oleh alasan materi daripada ideologi atau keyakinan tertentu. Seperti halnya dalam dunia kerja yang legal, para preman juga harus mencapai sejumlah keberhasilan untuk menduduki posisi tertinggi dalam karier kriminal mereka. Dalam proses tersebut, dua prinsip utama yang mereka pegang adalah menyelesaikan tugas dan menunjukkan loyalitas.

Pengaruh atau hubungan antara kemiskinan dan kejahatan premanisme adalah karena ketidakadilan sosial. Kemiskinan dan kriminalitas adalah lingkaran yang sulit untuk diputus, dan selama kemiskinan dan kriminalitas tidak diselesaikan, penjahat akan tetap hadir di masyarakat. Masalah utama mengapa banyak masyarakat miskin adalah bahwa peruntukan modal untuk masyarakat yang tidak mampu masih terbatas. Selain itu, usaha kecil dan menengah yang dirancang khusus untuk masyarakat miskin juga menimbulkan masalah.

Selain faktor ekonomi yang meynebabkan seseorang melakukan tindak premanisme, faktor budaya pun menjadi salah satu faktor yang mendorong seseorang melakukan Tindakan tersebut. Premanisme termasuk dalam kategori budaya karena merupakan hasil dari tindakan manusia, yang berarti bahwa fenomena ini adalah produk ciptaan manusia. Sebagai istilah yang sering digunakan oleh media, "premanisme" merujuk pada tindakan dan pandangan yang telah diterima oleh sebagian anggota masyarakat yang bersifat oportunis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun