Mohon tunggu...
Hirsantlb
Hirsantlb Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pecinta Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Salah Satu Faktor Kemunduran Daulah Abbasiyah

20 September 2023   22:40 Diperbarui: 20 September 2023   22:44 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah Satu Faktor Kemunduran Daulah Abbasiyah

   Berbicara tentang kemunduran Daulah Abbasiyah mungkin yang akan terbayang oleh sebagian orang adalah penyebabnya karena serangan dari bangsa Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan. Tapi ada beberapa penyebab yang memang tidak di ketahui oleh banyak orang secara mendalam mengenai keruntuhan Daulah Abbasiyah. Perlu diketahui bahwa serangan dari mongol itu hanya serangan secara fisiknya. Memang berpengaruh besar tetapi itu bukan satu-satunya penyebab keruntuhan daulah Abbasiyah. Karena satu peradaban besar tidak akan bisa dihancurkan hanya dengan satu serangan secara fisik. Contohnya Jepang, Jepang pernah di bombardir oleh Amerika Serikat tepatnya di pusat kota Jepang yaitu kota Hirosima dan Nagasaki, tapi nyatanya Jepang masih bisa bangkit dan melanjutkan peradabannya menjadi negara yang maju saat ini. 

   Keruntuhan Daulah Abbasiyah ini memiliki dua penyebab, penyebab internal dan penyebab eksternal. tapi yang akan menjadi fokus pembahasan saya saat ini yaitu salah satu dari faktor internal tersebut. Karena akan sangat panjang jika memaparkan semua runtutan faktor penyebab keruntuhan daulah Abbasiyah secara keseluruhan. 

   Faktor keruntuhan daulah Abbasiyah di mulai pada masa Khalifah Al-Ma'mun yaitu khalifah ke-enam daulah Abbasiyah. Khalifah Al-Ma'mun merupakan khalifah yang memiliki sisi intelektual yang tinggi dia juga adalah seorang yang sholeh tapi di sisi lain beliau juga memiliki sikap fanatik yang asobiah atau berlebihan terhadap kaum Mu'tazilah. Sehingga pada suatu ketika di satu kajian Mu'tazilah, ada salah seorang dari Mu'tazilah bertanya yang bunyinya "Apakah Al-Qur'an itu makhluk atau bukan, kalau bukan berarti dia kholik kalau disebut Al-Qur'an itu kholik berarti musyrik. Maka setekah itu banyak ulama yang menguji tentang hal itu, ujian itu disebut dengan ujian Mihnah. 

   Inilah yang menjadi awal mula keruntuhan dinasti Abbasiyah dan keruntuhan peradaban Islam secara umum. Ujian Mihnah ini hanya berlaku beberapa bulan saja di masa khalifah Al-Ma'mun. Kemudian dilanjutkan oleh khalifah Al-Mu'tasim khalifah yang dulunya seorang tentara. Beliau ahli perang tapi dalam tanda kutip cupu dalam bidang intelektual. beliau lanjutkan kebijakan Mihnah ini dengan cara kekerasan, dan banyak ulama yang dipencara saat itu, salah satunya adalah Ahmad bin Hanbal atau yang kita kenal dengan Imam Hanbali salah satu dari keempat imam Mahzab yang terkenal. Di masa Al-Ma'mun imam Ahmad bin Hanbal hanya dipenjarakan saja, tetapi pada masa khalifah Al-Mu'tasim ini, Imam Hanbali tidak hanya dipenjarakan tapi juga mendapat kekerasan dan penyiksaan. Kemudian setelah Al-Mu'tasim meninggal beliau di ganti oleh khalifah Al-Watsiq. setelah khalifah Al-Watsiq naiklah khalifah Al-Mutawakil, khalifah yang bejat moral. Kekejamannya banyak mendapat celaan dari masyarakat pada saat itu, sehingga ia mulai mencari jalan pintas untuk mendapat simpati kembali dari masyarakat. salah satu jalan pintas yang di ambilnya yaitu membebaskan imam Ahmad bin Hanbal, karena imam Ahmad bin Hanbal memiliki pengikut yang banyak pada saat itu. Dan Khalifah Al-Mutawakil juga banyak menghukum orang-orang Mu'tazilah tujuannya sama untuk mendapat simpati oleh masyarakat. 

    Kemudian tak lama setelah itu Imam Ahmad bin Hanbal pun meninggal dunia, ketika imam Ahmad bin Hanbal meninggal para pengikutnya menjadi sangat fanatik dan sangat brutal. Mereka inilah yang kita kenal dengan kelompok Hanabilah ( salah satu kelompok ekstrimis pada saat itu dan merekalah yang menghancurkan Islam dari dalam). Mereka berkumpul dalam jumlah yang besar lalu mereka mencari  orang yang dianggap bertentangan dengan pemikiran Ahmad bin Hanbal, dan seluruh orang Mu'tazilah diteror dan dibunuh. Orang Syiah, Hanafiah, Syafi'iah semuanya dihancurkan. Yang menolak kelompok mereka dianggap munafik dan kafir. Jadi karena penyebab tersebut masyarakat saat itu menjadi berkurang minatnya untuk berdiskusi atau membicarakan tentang agama. Karena jika membahas agama dan salah bicara sedikit saja maka akan sangat berbahaya, orang-orang Hanabilah akan langsung menghakimi mereka. Jadi karena berkurangnya ketertarikan masyarakat untuk membahas agama maka secara tidak langsung sisi keintelektual pada saat itu juga menjadi menurun. Dari menurunnya sisi intelektual tersebut maka itu yang menjadi awal dari keruntuhan daulah Abbasiyah. 

   Serangan dari Mongol memang sangat berpengaruh pada keruntuhan daulah Abbasiyah tetapi kita harus tau bahwa itu bukanlah satu-satunya faktor utamanya. Karena penyebabnya ada juga dari dalam tubuh dinasti Abbasiyah itu sendiri.Sekian dari saya, semoga bermanfaat. Lebih & kurangnya saya mohon maaf, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun