Mohon tunggu...
OM Hiro_19
OM Hiro_19 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan sastra Indonesia. Universitas NUSA CENDANA

Menulis adalah menghidupkan yang mati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Sepasang Angsa di Kolam Cerita"

11 Februari 2023   09:22 Diperbarui: 11 Februari 2023   09:23 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita pernah berjumpa di ujung hari yang paling sepi, menghabiskan hari dengan bait-bait puisi yang basi. Kau yang lelap di peluk malam dan aku yang tengah berlayar di lautan kelam. Kita diam-diam bernyanyi dalam hati.

Kita dekat tetapi selalu terasa jauh, kita sering cemburu tetapi diam-diam memilih bisu. "Wanita itu dengan hati berbungkus pilu, dan lelaki lugu yang selalu menepi di ujung kalbu.

Begitulah kita yang sering hadir di kisah mereka, merekayasa rasa seolah-olah tak ada duanya. "Apa kau masih disana?" di Pantai, di Jalan, di Kamar atau di hati hati yang lain? Entalah.

Makin hari kau gemar sendiri, menghabiskan waktu tanpa puisi dan bunyi-bunyi lain yang tak berarti. Seperti hujan, kau adalah bening yang bising, ratap yang lelap, dan jatuh yang rapuh.

#Nelangsa🍃

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun