Mohon tunggu...
OM Hiro_19
OM Hiro_19 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan sastra Indonesia. Universitas NUSA CENDANA

Menulis adalah menghidupkan yang mati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dongeng Tengah Malam

6 Maret 2021   22:53 Diperbarui: 6 Maret 2021   23:28 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam gelap hujan deras dingin menusuk tulang

Senyum ibu membias terpancar kesudut sudut kamar

Dari kaki hingga kepala kami gemetar dengan irama tak tentu

 Dengan Nada lembut dan halus dongeng  pertama dimulai"

                "  KEKASIH GELAPKU"

Waktu terus berlalu sementara kau tak pernah merayu

Menuai inginku dan mencumbui masa lalu tanpa ragu 

Kau nampak pilu dan malu saat kita bertemu di ruang rindu

Gumamku, begitu caramu bercinta tanpa berpura pura lugu

Dua minggu kemudian kami bercinta lagi ditengah wabah dengan irama yang rama 

Menghabisi waktu dengan saksama  agar tidak tertangkap basah

Kini kami jadikan rutinitas untuk segala hasrat dan cinta yang membabibuta

 untuk surat cinta yang ditulis diam diam mohon dibaca, lalu kotak sampah.

Sudah lama kita bercinta hingga anak cucu menelan derita 

Rupanya negeri kita sedang berduka, budak istana kehilangan tahta.

Sementara penguasa sibuk bermain drama, rupiah hilang arah 

Mari kita rentangkan tali BH dan angkat celana dalam untuk merdeka.

Dongeng pertama usai sementara kau sudah tertidur pulas

Apa kau malas atau tak repot soal selangkangan?

Atau kita  yang buta rasa, hingga lupa cara berdoa, dan memberi petuah?

Doa malam, semoga kita tak tenggelam dalam zaman yang gersang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun