Enu padamu kusapa seribu tahu"
Detik waktu membujukku perlahan
Mengalir lembut sepanjang malamÂ
Dari paras hingga nafas alamÂ
Kita larut dalam waktu dan mimpi kelam
Hujan sore basahi sudut taman kotaÂ
Senyum lembut menyapa doa
Dan kita sibuk dengan kata penuh dosa
Kapan kita bersua memahat kata yang patah
Hitam rambut dan manis senyum
Membungkus rindu yang lama bersemayam
Dari kata hingga air mata yang kita sulam
Semoga budaya cinta tak mati di malam kelam
Manis puisi bergemah menggema seisi kota
Selimuti hati dan tubuh yang tak bernoda
Biarkan kita berdarah pada budaya
Asal jangan menyerah pada mereka.
Dari metafora hingga hiperbola utuh
Kita bersetubuh dalam rahim tungkuÂ
Menyelam malam dingin dan kita yang ingin
Satu selimut kita bercinta hingga tua...
#Enu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H