Strategi pembelajaran merupakan gambaran umum mengenai langkah-langkah yang dirancang dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Djamar & Zain, Hamiyah & Jauhar, 2014:8 dalam Ramadhan & Usriyah., 2021:59-68). Untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, guru perlu menerapkan strategi pembelajaran yang sejalan dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran. Guru yang masih menggunakan metode pembelajaran terpusat pada pendidik sebaiknya beralih ke pembelajaran berbasis siswa (student-centered), karena pendekatan ini lebih sesuai dengan tuntutan era digital (Idrus, 2011:64 dalam Ramadhan & Usriyah., 2021:59-68). Keberadaan guru sangat vital dalam membimbing, memotivasi, dan mengarahkan siswa agar proses pembelajaran berjalan secara efektif. Menurut Sardiman (dalam Widya, 2013:5 dalam Ramadhan & Usriyah 2021:59-68), guru tidak hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi juga berperan sebagai komunikator, sahabat, dan pembimbing yang membantu siswa dalam pengembangan sikap, perilaku, dan nilai-nilai positif.
Pendidikan multikultural perlu diterapkan di sekolah dasar karena pada tahap ini siswa mulai beradaptasi dengan lingkungan sosial yang lebih luas dan mulai memahami nilai-nilai keragaman. Dengan pendidikan multikultural, siswa dapat mengembangkan sikap toleransi, rasa hormat, dan penghargaan terhadap keragaman, yang pada akhirnya berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang damai dan harmonis. Pendidikan multikultural berperan dalam menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan saling menghargai perbedaan antar individu maupun kelompok.
Mengenai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi multikultural di Sekolah Dasar adalah bahwa Bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana penting dalam memfasilitasi interaksi antarsiswa dengan latar belakang budaya yang beragam. Melalui Bahasa Indonesia, siswa dapat mengembangkan kesadaran multikultural, memperkuat identitas nasional, dan membangun rasa saling menghargai di tengah perbedaan. Selain itu, Bahasa Indonesia juga berperan dalam meningkatkan kompetensi literasi siswa dan mewujudkan suasana belajar yang ramah dan merata, di mana setiap siswa dapat mengikuti pembelajaran tanpa terhalang oleh perbedaan bahasa maupun budaya. Dengan demikian, Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga alat pemersatu yang mendukung terciptanya keharmonisan dalam keberagaman di Sekolah Dasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H