Mohon tunggu...
HiQudsStory
HiQudsStory Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer, Full time Blogger

Pemilik blog https://mlaqumlaqu.com. Akun instagram @hiquds, twitter @hi_quds

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

[ClickXKreatoria] Intip Depo KRL Depok dan Jelajah Warisan Sejarah Depok

4 November 2024   19:59 Diperbarui: 4 November 2024   19:59 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kafe Cornelis yang berlokasi di Jalan Pemuda no. 16, Pancoran, Depok ini awalnya adalah rumah kediaman keturunan Belanda R. Moh Singer. Beberapa ruangan masih asli seperti dulu. Layaknya rumah-rumah jaman Belanda, di Kafe Cornelis ini terdapat perapian, ornamen-ornamen khas negeri Kincir Angin juga lonceng di atas pintu. Bangunannya masih terawat dan kini difungsikan sebagai kafe.

Dari Kafe Cornelis kami beranjak menuju gedung bekas pemerintahan Depok yang sempat berfungsi sebagai RS Harapan Depok. Namun sayang, gedung ini kini terbengkalai sejak RS Harapan Depok tersebut berhenti beroperasi di tahun 2022 lalu. Di halaman gedung tersebut juga terdapat Tugu Depok sebagai tanda peringatan 200 tahun wafatnya Cornelis Chastelein.

Tugu Depok dan RS Harapan Depok yang merupakan bangunan bekas gedung pemerintahan Depok jaman Belanda, dokpri.
Tugu Depok dan RS Harapan Depok yang merupakan bangunan bekas gedung pemerintahan Depok jaman Belanda, dokpri.

Tepat di sebrang Tugu Depok, terdapat rumah kediaman mantan Presiden Depok ke 5, Johannes Mathijs Jonathans. Dulu, lokasinya masih satu area dengan gedung pemerintahan Depok namun sekarang dibatasi oleh jalanan dan rumah warga lain. Rumah kediaman beliau kini ditempati oleh keturunan ketiganya.

Rumah kediaman Presiden Depok ke 5,dokpri.
Rumah kediaman Presiden Depok ke 5,dokpri.
Dokpri 
Dokpri 

Beranjak dari rumah kediaman M. J.  Jonathans, hari makin sore dan cuaca mulai gelap pertanda akan hujan. Kamipun bergegas menuju Gereja Emmanuel, gereja Protestan pertama di Depok dan gedung YLCC. Gereja yang dibangun abad ke 19 ini awalnya bernama Hervormde Kerk (Gereja Masehi) dan juga dimanfaatkan sebagai sekolah Minggu. 

Gereja Emanuel Depok sekarang,dokpri.
Gereja Emanuel Depok sekarang,dokpri.
Foto Gereja Emanuel Depok dulu, dokpri.
Foto Gereja Emanuel Depok dulu, dokpri.

Hujan deras disertai petir bergemuruh tepat turun ketika kami tiba di gedung YLCC untuk berteduh. Perjalanan walking tour kali ini saya mendapat banyak pelajaran bahwa peninggalan bersejarah kita masih sangat perlu mendapat perhatian pemerintah. 

Bangunan bersejarah yang terbengkalai sudah seharusnya diupayakan perawatannya agar tidak semakin rusak. Tentu saja hal ini menjadi PR kita bersama untuk sama-sama merawat, menjaga dan melestarikan bangunan-bangunan peninggalan sejarah sebagai bentuk rasa cinta tanah air dan penghargaan atas peninggalan sejarah.

Di depan gedung YLCC,dok: Click Kompasiana 
Di depan gedung YLCC,dok: Click Kompasiana 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun