Mohon tunggu...
HiQudsStory
HiQudsStory Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer, Full time Blogger

Pemilik blog https://mlaqumlaqu.com. Akun instagram @hiquds, twitter @hi_quds

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

[ClickXKreatoria] Intip Depo KRL Depok dan Jelajah Warisan Sejarah Depok

4 November 2024   19:59 Diperbarui: 4 November 2024   19:59 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam melakukan perawatan terbagi 3 periode, yaitu perawatan harian (daily), bulanan (monthly) dan perawatan besar atau Overhaul yang dilakukan dalam jangka waktu sebulan perawatan atau perbaikan. 

Overhaul Depok, dokpri
Overhaul Depok, dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri 
Dokpri 

Apa yang dilakukan pihak KAI Commuter untuk keamanan, kenyamanan dan keselamatan pengguna kereta tentunya harus didukung dengan upaya kita sebagai pengguna untuk turut serta menjaga dan memperlakukan kereta dengan sebaik-baiknya. Patuhi ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan baik selama di area stasiun maupun di dalam kereta, seperti:  

  • tidak makan dan minum di dalam kereta karena makanan yang berceceran dapat mengotori kereta
  • tidak melakukan vandalisme 
  • tidak melempari kereta dengan batu yang dapat merusak dan memecahkan kaca jendela. FYI ya, harga satu kaca jendela itu cukup mahal yaitu sekitar Rp2juta/lembarnya.
  • menjaga barang bawaan yang berpotensi jatuh agar tidak jatuh di sela-sela kereta.
  • tidak menerobos pintu palang kereta karena sangat berbahaya apabila ada kereta yang lewat.

Dok: Click Kompasiana 
Dok: Click Kompasiana 

Menelusuri jejak heritage Depok, ngga sangka Depok pernah punya Presiden!

Selepas berkeliling Depo Depok dan istirahat ishoma, kami melanjutkan perjalanan menelusuri jejak heritage Depok lama di sepanjang Jalan Pemuda. Kami bertemu Pak Boy Loen yang mendampingi kami dan banyak memberikan insight menarik mengenai kota Depok di masa pemerintahan Hindia Belanda di Kafe Cornelis.

Pak Boy Loen salah satu keturunan Belanda yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang Sejarah Kepengurusan Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC). Di tahun 1800an Cornelis Chastelein memiliki banyak lahan dan juga budak-budak. Namun beliau memperlakukan budak-budaknya dengan baik dan manusiawi. 

Ketika beliau wafat bukan hanya anak keturunannya saja yang mendapatkan warisan berupa lahan di Batavia tapi juga budak-budaknya mendapat lahan di Depok yang menjadi cikal bakal berdirinya Gementee Bestuur Depok (pemerintahan sipil).

Kafe Cornelis, dokpri 
Kafe Cornelis, dokpri 

Perapian dan ornamen khas rumah Belanda, dokpri.
Perapian dan ornamen khas rumah Belanda, dokpri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun