Maraknya berbagai penipuan terkait pemakaian internet dan ponsel bisa terjadi pada siapa aja, bahkan juga pada para lansia. Kelompok lansia ini merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap aksi penipuan online,karena mereka termasuk kelompok yang baru saja terpapar digital.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kumpulan Emak-emak Bloger (KEB) bekerjasama dengan Tular Nalar mengadakan pelatihan literasi digital untuk para lansia yang bertajuk Akademi Digital Lansia (ADL), Bersama Bugar Digital.Â
Program pelatihan literasi digital ADL ini merupakan platform pembelajaran online yang digagas oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana. Adapun tujuannya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, dalam hal ini lansia, dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis.
MAFINDO atau Masyarakat Anti Fitnah Indonesia yaitu organisasi masyarakat sipil anti-hoax yang telah banyak mempelopori inisiatif untuk melawan infodemic atau wabah hoax. MAFINDO yang berdiri pada tahun 2016 ini kini memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan, serta 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia.Â
Kegiatan MAFINDO mencakup berbagai bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput.
Tantangan lansia di dunia digital
Bertempat di Sekolah Alam Prasasti, Kp.Piket, Rt.01/Rw.015, Desa Sukatenang, Kec. Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kegiatan ADL ini dihadiri oleh kurang lebih 100 lansia warga sekitar pada Sabtu pagi (7/9) lalu.
Kegiatan ADL ini dipandu oleh 10 fasilitator dari anggota KEB sendiri yaitu Novitania, Dwina, Diah Woro, Djuleha, Laily Desy, Tuty Queen, Gusti Yeni, serta Mas Ono, Bowo dan Erfano yang sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan sebagai fasilitator.
Antusiasme masyarakat Desa Sukatenang ini sudah terlihat dengan hadirnya mereka satu jam sebelum acara di mulai. Setelah melakukan registrasi peserta, Mira Sahid, founder KEB yang akrab disapa MakPon ini memulai acara dengan memperkenalkan tim fasilitator dan juga tim teknis di kegiatan ADL hari itu.
Sebanyak 100 lansia warga desa dibagi menjadi 10 kelompok, masing-masing terdiri dari 10 lansia dan dipandu oleh 1 fasilitator. Para fasilitator ini bertugas memberikan pelatihan sekaligus edukasi terkait maraknya penipuan yang terjadi sekarang ini.
Rentannya kelompok lansia akan penipuan online bukan saja terkait pada penipuan berupa uang tapi juga penipuan cinta (love scammer). Oleh sebab itu dibutuhkan kewaspadaan pada setiap penawaran yang datang baik melalui SMS, telepon ataupun link-link berita yang tidak jelas.Â
Berbagai penipuan yang terjadi juga berita-berita hoaks apalagi jelang pemilihan umum kepala daerah yang sebentar lagi terselenggara. Banyaknya hoaks terkait pemilu lokal yang muncul yang sering mengacaukan fakta, mendiskreditkan calon kepala daerah dan menyulut emosi masyarakat.Â
Hal ini tentu harus dicegah dengan melakukan ABCD yaitu Amati, Baca, Cek dan Diskusi. Tidak setiap informasi atau berita yang diterima itu benar, harus diamati dan dibaca secara cermat. Lakukan cek dan ricek akan kebenaran pesan, berita atau informasi yang didapat dan lakukan diskusi tentang faktanya.
Semangat lansia Desa Sukatenang mengikuti ADL
Menyaksikan semangat para lansia selama mengikuti Akademi Digital Lansia ini sungguh membuat saya terharu. Dibalik fakta yang ditemukan di lapangan bahwa masih banyaknya lansia yang tidak bisa membaca dan menulis namun tidak menyurutkan semangat mereka mengikuti pelatihan ADL ini.
Dari beberapa lansia yang mengikuti ADL ini ada yang memiliki ponsel dan pernah juga mengalami penipuan. Dengan adanya pelatihan ADL ini membuat mereka jadi teredukasi terkait akan adanya berbagai aksi kejahatan di dunia digital.
Menjadi tantangan tersendiri bagi mereka para lansia di jaman yang penuh dengan kemajuan teknologi. Mereka diharapkan untuk tetap sehat baik secara fisik dan mental dan dapat menjalani hidup bersama keluarga dan lingkungan yang sehat juga.
Dengan diadakannya pelatihan ADL ini diharapkan dapat lebih mengedukasi para lansia dalam menghadapi tantangan di dunia digital sekarang ini. Karena selain sehat fisik dan mental tentu juga diharapkan sehat dan melek literasi digital supaya terhindar dari berbagai kejahatan digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H