Walau ditentang anak-anaknya, ibu Siti tetap merawat Murni dengan penuh kasih sayang. Disini ibu Siti mendapatkan kekuatan batin dengan merawat Murni, kekuatan hati atas kerinduannya pada 2 anak kandungnya yang sibuk tapi tidak ingin diganggunya.Â
Namun sayangnya kejadian yang menimpa Boby, anak Pratiwi (diperankan oleh Niken Anjani) membuat Murni terpaksa diserahkan ke RSJ (Rumah Sakit Jiwa). Ibu Siti yang merasa shock akan kejadian itu dengan berat hati membawa Murni ke RSJ. Hubungan batin yang sudah lekat antara Murni dan ibu Siti membuat ibu Siti perlahan makin menurun kesehatannya. Disinilah terbukti unconditional love ibu Siti yang tidak hanya kepada anak-anak kandungnya tapi juga kepada sesama manusia yang memang membutuhkan pertolongan itu nyata adanya.Â
Just Mom, Yuk telpon Ibu dan ungkapkan cinta kalian
Dari judulnya saja Just Mom, mata saya sudah berkaca-kaca teringat almarhumah ibu. Ibu yang membesarkan kami anak-anaknya dengan sepenuh hati, jiwa dan raga. Melihat sosok ibu Siti yang kesepian dan memendam kerinduan akan anak-anaknya semakin menyentuh hati. Begini rasanya ketika ibu saya merasakan kerinduan yang dalam pada anak-anaknya yang sudah beranjak dewasa dan tinggal terpisah. Teringat juga ketika suatu hari ibu pernah bilang bahwa ibu baik-baik saja ketika saya mengatakan bahwa saya tidak bisa pulang di libur semester kuliah.Â
Beberapa kali saya tidak pulang karena alasan kuliah. Tapi beruntungnya ketika suatu saat saya mencoba meredam ego untuk pulang sepeninggal bapak dan meninggalkan pekerjaan saya di kota lain supaya dapat berdekatan dengan beliau. Paling tidak saya tidak mengalami penyesalan ketika memutuskan untuk pulang.
Menonton film Just Mom ini membuat saya belajar lagi untuk memaknai sosok ibu, cinta ibu, ketulusan ibu dalam mengasihi. Belajar dari sosok ibu saya dan juga ibu Siti yang menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, yang tetap ingin menyayangi, memiliki naluri untuk mengasihi. Menonton film Just Mom yang disutradarai Jeihan Angga dan diprouseri oleh Hanung Bramantyo ini juga membawa kita dalam perjalanan emosional yang mengharukan dan otentik. Pentingnya menghargai orang tua kita yang semakin beranjak tua, karena suatu saat nanti kitapun akan mengalami masa itu. Jadi Ibu ada karena kita dan kita ada karena Ibu. Sudah telepon ibu kalian?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H