Mohon tunggu...
HiQudsStory
HiQudsStory Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer, Full time Blogger

Pemilik blog https://hiqudsstory.com dan https://mlaqumlaqu.com. Akun instagram @hiquds, twitter @hi_quds

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Click: The Untold Story of Batutulis

16 Juni 2023   08:33 Diperbarui: 16 Juni 2023   18:55 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi kereta, stasiun merupakan salah satu tempat perhentian yang menyita perhatian saya. Bangunan stasiun yang sering kali merupakan bangunan tua dan bersejarah, kereta api yang melintas serta pemandangan para penumpang yang lalu lalang. Ada banyak stasiun yang menyimpan sejarah tersendiri, begitu juga dengan stasiun Batutulis yang berada di daerah Bogor. Kebetulan sekali anjangsana kali ini bersama komunitas Click Kompasiana dalam Jelajah Click X KPK Gerebek ini salah satunya mengunjungi stasiun Batutulis yang tidak jauh dari lokasi tersebut terdapat Istana Batutulis peninggalan Bung Karno, situs Prasasti Batutulis dan juga salah satu hidden gem pemandian Cipulus.

Kolaborasi antara KPK Gerebek dan Jelajah Click ini menjadi semakin seru dan menarik karena kehadiran tamu dari jauh yang juga seorang Kompasianer yaitu mbak Indah Noing yang bermukim di Hungaria. Sabtu (10/6) pagi jam 9.00 WIB kami berkumpul di pintu luar stasiun Bogor yang berhadapan dengan alun-alun. Pemilihan stasiun Bogor menjadi tempat titik temu dikarenakan kami peserta Jelajah Click ini berasal dari Jabodetabek dan menggunakan moda transportasi kereta atau commuter line. Setelah menginfokan siapa tamu jauh yang menjadi tamu misteri kali ini, mas Rahab yang pengen dipanggil Bozz Madyang Uhuy ini segera membagi kelompok menjadi 3 grup untuk menuju tempat KPK Gerebek yaitu laksa Pak Inin yang berlokasi di Cihideung, Cijeruk, Bogor.

Mbak Indah Noing sang mystery guest
Mbak Indah Noing sang mystery guest

Setelah puas dan kenyang menikmati sajian laksa Pak Inin, kamipun segera melanjutkan perjalanan menggunakan angkot menuju stasiun Batutulis. Oiya, ada surprise lagi nih setelah kenyang menikmati laksa Pak Inin, yaitu hadiah kejutan untuk peserta terjauh dan juga peserta terbaru yaitu mbak Indah Noing dan Ednadus. Udah kenyang masih dapat hadiah pula ya hehehe, selamat yaa.

Stasiun Batutulis

stasiun Batutulis,dokpri:@hiquds
stasiun Batutulis,dokpri:@hiquds

Perjalanan menuju stasiun Batutulis dengan menggunakan angkot tidak memakan waktu lama, dengan mengeluarkan ongkos Rp5.000/orang angkot berhenti di depan stasiun. Ketika kami berkunjung, stasiun sedang sepi pengunjung. Kami dipersilakan petugas untuk mengabadikan situasi stasiun. Dari informasi yang saya dapat stasiun Batutulis merupakan stasiun yang didirikan pada jaman pemerintahan Belanda pada sekitar tahun 1888, namun dari petugas yang bertugas di sana mengatakan berdiri bersamaan dengan stasiun Bogor tahun 1881. 

stasiun Batutulis, dokpri:@hiquds
stasiun Batutulis, dokpri:@hiquds

di stasiun Batutulis,dok: Indah
di stasiun Batutulis,dok: Indah

Stasiun Batutulis ini terbilang stasiun kecil yang melayani penumpang KA Pangrango tujuan Bogor-Sukabumi yang lokasinya tepat di pinggir jalan Lawanggintung, Bogor Selatan yang tidak jauh dari stasiun tersebut terdapat prasasti Batutulis, istana Batutulis peninggalan Bung Karno dan pemandian kecil Cifulus yang juga akan saya bahas di sini. Walau kecil namun dari bangunannya terlihat jejak peninggalan masa pemerintahan Belanda berupa bangunan dengan langit-langit yang tinggi jadi terkesan luas. Walikota Bogor Bima Arya bahkan menentang rencana penggeseran stasiun ini karena merupakan bangunan bersejarah yang seharusnya dijaga dan dirawat.

rel di stasiun Batutulis, dok: kang Bugi
rel di stasiun Batutulis, dok: kang Bugi

Prasasti Batutulis

komplek Cagar Budaya Prasasti Batutulis,dokpri:@hiquds
komplek Cagar Budaya Prasasti Batutulis,dokpri:@hiquds

Lokasi berdirinya prasasti Batutulis ini terdapat dalam bangunan kecil tidak begitu jauh dengan stasiun Batutulis dan juga istana Batutulis, kami bergerak menuju lokasi prasasti dengan berjalan kaki yang hanya berjarak ratusan meter saja (kurang lebih 500m). Di komplek Cagar Budaya Prasasti Batutulis ini selain terdapat prasasti Batutulis juga terdapat jejak peninggalan pasukan kerajaan Pajajaran yaitu jejak telapak kaki Prabu Surawisesa, meja batu bekas tempat sesajen perayaan, batu bekas sandaran tahta raja yang dilantik, batu lingga dan lima buah tonggak batu yang merupakan pengiring dari batu lingga.

Prasasti Batutulis, dokpri:@hiquds
Prasasti Batutulis, dokpri:@hiquds

Memasuki bangunan kecil tempat prasasti Batutulis berada ditutup oleh sehelai kain dan untuk pengunjung yang hendak masuk harus melepas alas kaki untuk menjaga kebersihan tempat tersebut. Ketika saya memasuki ruangan tersebut, terdapat batu besar yang merupakan prasasti Batutulis yang tertera untaian aksara jawa Kuno berbahasa Sunda Kuno. Di sebelahnya terdapat batu yang ukurannya lebih kecil dan memanjang yang merupakan batu Lingga serta di kiri kanan terdapat 2 buah batu yang ukurannya lebih kecil yang satunya merupakan bekas tempat sesajen dan satunya lagi merupakan batu tempat bersender pada tahta raja.

Dari informasi yang saya dapatkan prasasti ini merupakan peninggalan kerajaan Pajaran yang dibuat tahun 1533M (1455 Saka) oleh Raja Surawisesa (1521-1535M) yang merupakan penerus kerajaan Pajajaran yaitu Prabu Siliwangi. Prasasti yang ditemukan oleh pasukan VOC pimpinan Kapten Adolf Winkler 25 Juni 1690 ini masih terawat dan terjaga dengan baik karena merupakan salah satu peninggalan sejarah dan menjadi cagar budaya. 

 komplek Cagar Budaya Prasasti Batutulis, dok:kang Bugi
 komplek Cagar Budaya Prasasti Batutulis, dok:kang Bugi

Tidak jauh dari komplek Cagar Budaya Prasasti Batutulis terdapat istana Batutulis yang berada dalam komplek Hing Puri Bima Sakti peninggalan Bung Karno. Sayangnya istana tersebut tidak dibuka untuk umum, jadi kami tidak dapat memasuki dan menjelajah istana tersebut yang konon terakhir berfungsi sebagai tempat pengasingan Bung Karno.

istana Batutulis,dok:Diah Woro
istana Batutulis,dok:Diah Woro

Pemandian Cipulus yang membawa berkah

Cuaca yang terik dan udara yang panas membuat kami menghayal andai dapat bermain air di pemandian yang tidak jauh dari lokasi prasasti Batutulis dan berada di belakang istana Batutulis. Dengan bersemangat kamipun berjalan menyusuri pinggir rel tempat lokasi pemandian air Cipulus itu berada. Saking semangatnya kami bahkan mengambil jalan pintas menurun yang lumayan terjal yang melewati lahan proyek pengerjaan jalan untuk dapat menuju lokasi pemandian.

menyusuri rel menuju pemandian Cipulus, dok: ednadus
menyusuri rel menuju pemandian Cipulus, dok: ednadus

Pemandian air Cipulus yang merupakan pemandian peninggalan kerajaan Pajajaran ini oleh warga sekitar airnya digunakan sebagai air minum yang tidak perlu dimasak lagi. Mereka meyakini bahwa air di pancuran di pemandian Cipulus ini membawa berkah, oleh sebab itu banyak pengunjung yang datang dengan hajatnya masing-masing, yang konon juga membuat awet muda. Sesampainya di sana, apa yang kami bayangkan ternyata berbeda dengan kenyataan. Pemandian air Cipulus ternyata hanya berupa tempat kecil dengan air yang dialirkan melalui kran, bukan berupa pemandian pada umumnya. Di lokasi tersebut menurut salah seorang warga yang kami temui terdapat 2 bilik berbeda untuk pemandian perempuan dan laki-laki, kalau menurut saya sih lebih berupa kamar mandi umum dengan kran air.

Lokasi pemandian Cipulus, dok:Sonta
Lokasi pemandian Cipulus, dok:Sonta

Namun begitu kami tetap menggunakan air kran di pemandian Cipulus itu untuk mencuci tangan, kaki dan muka serta beberapa ada yang mencoba meminumnya, mungkin dengan harapan setelah dari pemandian Cipulus tersebut akan tampak 10 tahun lebih muda, hehehe. Ada yang tertarik mencobanya juga? Lumayan daripada jauh-jauh ke Korea buat operasi plastik. Salah seorang dari kami bahkan berkelakar untuk membuat bisnis usaha micellar water awet muda dari air pemandian Cipulus ini dengan brand RG micellar water. Yang tau apa kepanjangan RG sila komen di bawah ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun