Mohon tunggu...
HiQudsStory
HiQudsStory Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer, Full time Blogger

Pemilik blog https://mlaqumlaqu.com. Akun instagram @hiquds, twitter @hi_quds

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Menghindari Pelecehan Seksual di Transportasi Umum

16 April 2023   00:39 Diperbarui: 16 April 2023   00:55 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelecehan seksual, nggak cuma terjadi pada kaum perempuan tapi juga bisa terjadi kaum lelaki. Ah masa' sih lelaki juga bisa kena pelecehan seksual? Lho kenapa ngga? 

Beberapa waktu lalu saya sempat membaca salah satu cuitan netizen yang menceritakan kekesalannya akibat menjadi salah satu korban pelecehan seksual di kendaraan umum dalam hal ini commuter line. Yang mengagetkan lagi, ternyata korban ini merpakan lelaki. 

Saya sempat mengernyitkan dahi kok bisa ya lelaki juga kena pelecehan seksual. Padahal seringnya saya mendengar berita pelecehan seksual itu korbannya adalah perempuan dan pelakunya lelaki seperti yang baru-baru ini terjadi pada salah satu penumpang commuter line perempuan.

Tapi siapapun korban atau pelakunya, pelecehan seksual ini banyak yang belum berani speak up, apalagi untuk kum perempuan yang belum apa-apa sudah kuatir disalahkan. 

Tidak sedikit orang yang menilai bahwa pelecehan seksual itu terjadi karena kondisi pakaian si korban yang dalam hal ini adalah perempuan. Padahal banyak korban pelecehan seksual perempuan yang mengenakan pakaian tertutup, tidak sedikit yang bahkan mengenakan hijab panjang dan bercadar. Dalam hal ini saya sangat tidak setuju kalau perempuan disalahkan karena cara berpakaiannya.

Walau tidak mengenakkan, kejadian pelecehan seksual memang sebaiknya harus segera dilaporkan. Beberapa waktu lalu saya melihat seorang penumpang yang nyaris menjadi korban pelecehan seksual.

 Kejadiannya di commuter line yang kebetulan sekali memang di saat jam sibuk orang pulang kerja di sore hari sekitar pukul 17.45 menjelang maghrib.

 Saya menaiki commuter line dari stasiun Tanah Abang yang nota bene cukup dekat dari stasiun Manggarai tempat saya akan turun nanti. Oleh sebab itu saya sengaja mengambil tempat berdiri dekat dengan pintu agar saya dapat turun dengan mudah. 

Kebetulan juga di sebelah saya sudah berdiri seorang mbak-mbak, makanya saya sengaja berdiri di sampingnya. Saat itu memang k0ndisi di dalam kereta sudah penuh tapi masih ada space untuk berdiri dan tidak terlalu rapat. 

Namun ketika kereta mulai berhenti di stasiun Sudirman terlihat antrian penumpang yang hendak memasuki kereta dan ketika kereta berhenti serentak mulai berdesakan untuk masuk dan sayapun terdorong oleh penumpang lain.

Di situasi yang mulai penuh seperti itu ternyata ada yang berusaha mengambil kesempatan dalam kesempitan. Awalnya saya biasa saja,tapi ketika saya melihat ada seorang perempuan yang terhimpit di antara penumpang lelaki saya merasa kasihan.

Kebetulan juga saat itu kereta melaju dan hendak berhenti di stasiun berikutnya yaitu stasiun Manggarai,saya pun bergeser menuju pintu yang kebetulan juga berdiri si mbak tersebut. Sayapun bergeser mendekatinya dan terlihat raut mukanya yang tegang,saya pikir beliau sakit dan ketika kereta berhenti di stasiun Manggarai beliau juga ikut turun. 

Ternyata beliau baru saja hampir mendapatkan tindakan yang tidak mengenakkan ketika berdiri diantara penumpang lelaki,beliau merasa lehernya seperti dihembuskan angin yang keluar dari mulut seseorang. 

Makanya ketika saya bergeser mendekatinya yang berada dekat pintu, saya melihat ketegangan di raut wajahnya, rupanya beliau merasa terganggu namun tidak berani berbuat apa-apa.

Dok: @pixabay
Dok: @pixabay

Pelecehan seksual memang dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja, tapi ada baiknya kita berjaga-jaga atau mengantisipasi agar tidak terjadi pelecehan seksual pada kita. Berikut saya bagikan tips untuk menghindari pelecehan seksual di kendaraan umum, baik itu di bus, angkot maupun commuter line atau kereta api.

  • Hindari bermain ponsel atau mendengarkan musik terlalu keras agar lebih cepat membaca situasi.
  • Jaga kewaspadaan dengan tidak tidur saat berada di gerbong campur. Kalaupun tertidur, usahakan letakkan tas atau barang bawaan dalam pangkuan atau dada.
  • Waspada pada gerak-gerik penumpang yang mencurigakan, misalnya mengarahkan telepon genggam seperti hendak mengambil foto atau gerakan bergeser yang semakin dekat.
  • Ketika kondisi gerbong ramai, silangkan tangan di depan dada atau sambil mendekap tas bawaan kita.
  • Usahakan pilih gerbong khusus perempuan atau yang dijaga oleh petugas.

Apabila pelecehan seksual terjadi pada kita, sebaiknya kita tetap tenang. Pandang si pelaku pelecehan seksual dan katakan atau teriakan sesuatu padanya hingga orang lain tahu bahwa kita sedang dilecehkan. Gunakan barang-barang yang biasa kita bawa untuk melawan, seperti cincin bermata, payung, parfum, buku berukuran tebal, peluit atau bahkan minyak gosok. 

Dalam keadaan kereta penuh kita bisa manfaatkan dengan berteriak meminta tolong dan menunjuk ke si pelaku. Sebisa mungkin jangan diam agar pelaku segera diketahui oleh penumpang lain.

Maraknya kasus pelecehan seksual di kendaraan umum khususnya commuter line juga menjadi perhatian PT KAI,oleh sebab itu petugas sering mengingatkan para penumpang untuk segera lapor apabila terjadi kejadian yang tidak menyenangkan tersebut. 

Namun seringnya mengalami kesulitan untuk melapor ketika dalam gerbong tidak ditemukan petugas yang berjaga atau terlalu jauh. Ada baiknya calon penumpang khususnya perempuan untuk berhati-hati dan waspada akan adanya si pelaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun