Di situasi yang mulai penuh seperti itu ternyata ada yang berusaha mengambil kesempatan dalam kesempitan. Awalnya saya biasa saja,tapi ketika saya melihat ada seorang perempuan yang terhimpit di antara penumpang lelaki saya merasa kasihan.
Kebetulan juga saat itu kereta melaju dan hendak berhenti di stasiun berikutnya yaitu stasiun Manggarai,saya pun bergeser menuju pintu yang kebetulan juga berdiri si mbak tersebut. Sayapun bergeser mendekatinya dan terlihat raut mukanya yang tegang,saya pikir beliau sakit dan ketika kereta berhenti di stasiun Manggarai beliau juga ikut turun.Â
Ternyata beliau baru saja hampir mendapatkan tindakan yang tidak mengenakkan ketika berdiri diantara penumpang lelaki,beliau merasa lehernya seperti dihembuskan angin yang keluar dari mulut seseorang.Â
Makanya ketika saya bergeser mendekatinya yang berada dekat pintu, saya melihat ketegangan di raut wajahnya, rupanya beliau merasa terganggu namun tidak berani berbuat apa-apa.
Pelecehan seksual memang dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja, tapi ada baiknya kita berjaga-jaga atau mengantisipasi agar tidak terjadi pelecehan seksual pada kita. Berikut saya bagikan tips untuk menghindari pelecehan seksual di kendaraan umum, baik itu di bus, angkot maupun commuter line atau kereta api.
- Hindari bermain ponsel atau mendengarkan musik terlalu keras agar lebih cepat membaca situasi.
- Jaga kewaspadaan dengan tidak tidur saat berada di gerbong campur. Kalaupun tertidur, usahakan letakkan tas atau barang bawaan dalam pangkuan atau dada.
- Waspada pada gerak-gerik penumpang yang mencurigakan, misalnya mengarahkan telepon genggam seperti hendak mengambil foto atau gerakan bergeser yang semakin dekat.
- Ketika kondisi gerbong ramai, silangkan tangan di depan dada atau sambil mendekap tas bawaan kita.
- Usahakan pilih gerbong khusus perempuan atau yang dijaga oleh petugas.
Apabila pelecehan seksual terjadi pada kita, sebaiknya kita tetap tenang. Pandang si pelaku pelecehan seksual dan katakan atau teriakan sesuatu padanya hingga orang lain tahu bahwa kita sedang dilecehkan. Gunakan barang-barang yang biasa kita bawa untuk melawan, seperti cincin bermata, payung, parfum, buku berukuran tebal, peluit atau bahkan minyak gosok.Â
Dalam keadaan kereta penuh kita bisa manfaatkan dengan berteriak meminta tolong dan menunjuk ke si pelaku. Sebisa mungkin jangan diam agar pelaku segera diketahui oleh penumpang lain.
Maraknya kasus pelecehan seksual di kendaraan umum khususnya commuter line juga menjadi perhatian PT KAI,oleh sebab itu petugas sering mengingatkan para penumpang untuk segera lapor apabila terjadi kejadian yang tidak menyenangkan tersebut.Â
Namun seringnya mengalami kesulitan untuk melapor ketika dalam gerbong tidak ditemukan petugas yang berjaga atau terlalu jauh. Ada baiknya calon penumpang khususnya perempuan untuk berhati-hati dan waspada akan adanya si pelaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H