Mohon tunggu...
HiQudsStory
HiQudsStory Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer, Full time Blogger

Pemilik blog https://mlaqumlaqu.com. Akun instagram @hiquds, twitter @hi_quds

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Love Destiny The Movie, Menelusuri Takdir Cinta

23 September 2022   07:32 Diperbarui: 23 September 2022   07:38 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Respon pecinta film kita akan kehadiran drama seri dan film Thailand sama positifnya dengan film dan drama negara Asia lain seperti Korea dan India. Terlihat dari animo pecinta film Thailand yang tidak sabar menanti kemunculan film Love Destiny The Movie yang berasal dari drama seri yang cukup hits baik di negara asalnya Thailand, maupun di negara-negara lain termasuk Indonesia. Ketika drama seri Love Destiny yang hingga sampai 40 episode ini meledak dan viral, ternyata penonton pun juga berkeinginan agar drama ini diangkat ke layar lebar. Penantian inipun berakhir di tahun ini, tepatnya di bulan Oktober 2022 nanti Love Destiny The Movie akan serentak tayang di seluruh bioskop di Indonesia.

Pada acara Gala Premiere Love Destiny The Movie yang diselenggarakan Selasa (20/9) di CGV, Grand Indonesia ini menjadi ajang pemutaran perdana film tersebut sekaligus menjadi acara Meet and Greet dengan sutradara Piping Adisorn Tresirikasem dan Ice Paris Intarakomalyasut salah satu pemainnya. Menariknya kehadiran Ice Paris di Love Destiny The Movie ini sebagai Mathus, justru tidak ada di drama seri. Menurut sang sutradara, Love Destiny versi layar lebar ini memang sengaja berbeda dengan versi drama salah satunya dengan menghadirkan peran Mathus.

Proses penerimaan Ice Paris untuk peran Mathus ini tentu saja melalui casting yang ketat. Paris sendiri yang merupakan aktor yang sedang naik daun ini merasa beruntung sekali dapat memerankan peran Mathus karena perannya ini berbeda dari film-filmnya terdahulu. Di Love Destiny The Movie ini yang merupakan drama romantik tapi juga ada komedinya dan menurut Paris inilah tantangannya. Termasuk untuk dapat membangun chemistry dengan kedua pemain utamanya yaitu Ranee Campen yang berperan sebagai Gaysorn dan Thanavat Vatthanaputi sebagai Bhop dengan melakukan workshop.

sutradara Piping dan Ice Paris, dokpri @hiquds
sutradara Piping dan Ice Paris, dokpri @hiquds

Paris merasa senang sekali bahwa Love Destiny The Movie ini dapat tayang di Indonesia dan sangat berkesan dengan respon pecinta film Thailand dan juga para penggemarnya serta berharap pecinta film Indonesia dapat menerima kehadiran film Thailand. Begitu juga dengan Piping, sebagai sutradara beliau juga merasa senang dapat datang ke Indonesia untuk menghadiri pemutaran Love Destiny The Movie sekaligus berjumpa dengan pecinta film Indonesia. Love Destiny The Movie ini memang dibuat untuk memenuhi keinginan para pecinta drama seri Love Destiny yang sudah menantikan sejak lama.

Love Destiny The Movie atau dikenal dengan Bupphesanniwat 2 dalam bahasa Thailand merupakan drama percintaan bercampur komedi dan sejarah juga time travel atau perjalanan menembus waktu. Bercerita tentang kisah cinta Bhop dan Gaysorn yang ditakdirkan bersatu walau menembus dimensi waktu dan berbeda ratusan tahun. Berlatar belakang masa kini dan era Rattanakosin di abad 18, Love Destiny The Movie juga menceritakan kisah cinta Bhop dan Gaysorn yang menembus waktu. Kehadiran Mathus yang tidak disengaja berpindah dimensi waktu akibat pistol warisan ibunya yang akhirnya membawanya menelusuri jejak leluhurnya. Kisah cinta Bhop dan Gaysorn tidak hanya bercerita tentang takdir keindahan cinta mereka, tapi juga tentang kecintaan mereka akan tanah air dan tidak ingin negaranya dikuasai oleh negara lain.

penampilan Saw Sam Sai, dokpri @hiquds
penampilan Saw Sam Sai, dokpri @hiquds

Durasi 2 jam 50 menit yang dihadirkan dalam Love Destiny The Movie ini serasa singkat karena alur cerita yang menarik dan tidak membosankan, apalagi dibalut dengan adegan-adegan kocak yang membuat tawa penonton bergema selama penayangan. Menonton film ini juga sekaligus belajar sejarah negara Thailand, kebudayaan dan bahasanya yang sedikit banyak mirip dengan budaya Indonesia sebagai negara serumpun. Apalagi dalam acara Gala Premier ini juga ditampilkan alat musik khas Thailand yaitu Saw Sam Sai, alat musik petik yang mirip dengan alat musik Kecapi khas Jawa Barat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun