Tidak sedikit film Korea Selatan yang dibikin ulang atau remake oleh negara lain, sebut saja film Sunny yang rilis tahun 2011 berhasil diremake oleh negara Jepang dan Vietnam. Juga ada My Sassy Girl yang rilis tahun 2001 diremake oleh lebih dari 5 negara seperti Jepang, Taiwan, Hongkong, Amerika, India, China, Nepal, Filipina, juga Indonesia. Begitu juga dengan film Miracle in Cell No 7 yang sempat tayang dan viral di tahun 2013 lalu, tahun ini diremake oleh sutradara Indonesia Hanung Bramantyo.
Film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia ini memang tidak jauh berbeda dengan versi aslinya Korea Selatan, terutama dalam penokohan peran utamanya yaitu Jeong Won Seop atau Dodo Rozak yang diperankan oleh Vino G Bastian, yang merupakan seorang penyandang disabilitas intelektual.Â
Dikisahkan bahwa Dodo Rozak dituduh dan didakwa sebagai pembunuh dan pemerkosa anak di bawah umur, Melati Wibisono.Â
Dalam penjara Dodo berada dalam satu sel no 7 bersama Japra 'the Foreman' yang diperankan oleh Indro Warkop, Jaki yang diperankan oleh Tora Sudiro, Bule diperankan oleh Bryan Domani, Yunus Bewok oleh Rigen Rakelna, dan Atmo Gepeng oleh Indra Jegel.Â
Keberadaan Dodo di dalam sel itu awalnya membuat komplotan Japra merasa terusik, tapi setelah kejadian Dodo yang menyelamatkan nyawa Japra dalam kericuhan di penjara membuat mereka jadi bersahabat dan malah membantu Dodo dalam kasusnya.
Adegan demi adegan yang ada dalam film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia ini terasa halus dan berjalan mulus yang menguras emosi penonton. Sutradara Hanung dengan apik mengemas adegan Dodo yang memiliki keterbelakangan mental namun sangat menyayangi anaknya ini membuat penonton ikut hanyut dalam emosi.Â
Benar rasanya bila mau menonton film ini harus menyiapkan tisu yang banyak karena banyak adegan dan alur cerita yang menguras air mata. Namun begitu ada juga adegan komedi yang membuat penonton lepas tertawa dengan ulah para penghuni sel no 7 menghadapi Kartika anak perempuan Dodo yang diperankan oleh Graciella Abigal.
Selain peran para penghuni sel no 7, peran kepala penjara Hendro yang diperankan oleh Denny Sumargo juga cukup memberi pengaruh. Pak Hendro yang juga pernah mengalami kehilangan anak perempuannya akhirnya bersimpati dengan kasus Dodo dan bahkan membantu Kartika agar dapat bertemu dengan Dodo di dalam sel.Â
Penggambaran Miracle in Cell No 7 versi Indonesia ini mendapat tanggapan positif dari penonton. Penasaran dengan akting Vino G Bastian yang jauh dari biasanya? Cepetan deh nonton Miracle in Cell No 7 di bioskop kesayangan kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H