Mohon tunggu...
Hiqma Nur Agustina
Hiqma Nur Agustina Mohon Tunggu... Dosen - Penulis, dosen, peneliti, penikmat sastra, dan traveler

Penulis adalah staf pengajar di English Department, Politeknik Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenali Pertemanan Tidak Sehat dan Solusi Menghadapinya

9 Agustus 2020   10:59 Diperbarui: 11 Agustus 2020   17:54 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                     Pertemanan yang sehat adalah berkah yang selalu saya syukuri. Dok.pribadi.

Sebagai manusia kita pasti membutuhkan teman dan sahabat dalam menjalani aktivitas sehari-hari sebagai makhluk sosial. Kita tidak akan pernah bisa bilang, "Aku mampu hidup sendirian saja" atau "Aku tidak butuh orang lain dalam hidupku". Sangat disayangkan bila seseorang yang memiliki over ego dan self-confidence bisa dengan lantang dan yakin mengatakan perkataan yang demikian.  Apalagi dalam keseharian kita harus terus berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita, seperti tetangga, rekan kerja, teman di masa sekolah dan kuliah untuk terus bisa menjadi manusia yang berproses dan bertumbuh menjadi manusia yang lebih baik dan arif.

Pertemanan yang tidak sehat kerap memberikan efek negative pada pikiran dan suasana hati. Pernah mengalaminya? Saya harap tidak, karena sangat tidak mengenakkan. Seperti apa pertemanan yang tidak sehat itu? Beberapa ciri berikut bisa jadi salah satunya.

1.Teman tapi tidak support

Ngakunya teman baik tetapi saat teman meraih keberhasilan, mampu mengemban tugas dengan baik dan membutuhkan dukungan malah pura-pura tidak tahu atau bahkan pasif. Tipe teman seperti ini membuat rasa sesak di dada dan terkadang menghasilkan rasa kecewa. Sejatinya tipe teman seperti ini sebenarnya bukan teman yang baik. Bisa jadi kehadiran mereka hanya numpang lewat dalam hidup kita, jadi tidak perlu dimasukkan ke hati.

2. Teman yang baik bila saat butuh saja

Teman datang dan pergi dalam hidup kita, namun hanya beberapa orang yang akan bertahan bila mereka masuk dalam kategori teman yang tulus. Mereka yang ada di sisi kita saat kita senang, susah, sedih, membutuhkan dukungan adalah teman yang dapat kita perjuangkan. Namun, bila kita menjumpai tipe teman yang hanya berlaku baik dan menyenangkan di saat mereka butuh kita sepertinya kok tidak worth it untuk masuk dalam list pertemanan yang kita jaga.

3. Teman yang gaya bicaranya menyakitkan

Kita pasti kerap berbincang dan mendiskusikan banyak hal dengan teman. Namun, ada saja tipe teman yang bila bicara kerap menyinggung perasaan orang lain tanpa dia sendiri sadari.  Teman seperti ini selalu merasa dirinya paling benar dan tahu sehingga dengan mudah menyalahkan orang lain dan ujung-ujungnya menjadi toxic dalam hidup kita. Jauhi tipe teman yang seperti ini karena selain mampu menggoreskan luka di hati, teman seperti ini jauh dari kata pemberi manfaat.

4. Teman yang dekat karena saling menguntungkan

Bila kita melihat hubungan pertemanan karena dirasa ada hubungan timbal balik saja, maka saya yakin pertemanan seperti ini tidak bakal langgeng. Kedekatan yang dibangun semata-mata karena ada hubungan bisnis ini membuat pondasi yang dibangun tidak kuat. Bila hubungan dirasa tidak lagi menguntungkan bisa saja salah satu yang lebih berkuasa akan memutuskannya sepihak. Bisa dibayangkan betapa sakit hatinya yang berada di posisi lebih bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun