Sebuah rumah sederhana yang dilengkapi dengan toko kecil yang menjual kebutuhan rumah tangga langsung menarik perhatian saya. Rupanya sang pemilik memiliki jiwa pedagang yang sangat kental. Bisa dibayangkan bila tidak ada toko kelontong di puncak bukit ini maka penduduk desa harus turun dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dengan medan yang sulit ditempuh. Luar biasa, saya sangat kagum dengan kegigihan dan tekadnya.
Sambutan hangat dari isteri Pak Haji Ali menyambut kami saat melangkah masuk di teras rumah. Percakapan tentang kenangan perjalanan haji yang kami lalui di tahun 2022 menimbulkan keharuan dan keinginan untuk kembali ke Baitullah. Kami memang termasuk jamaah haji pertama setelah dua tahun musim haji ditiadakan karena pandemi Covid-19. Lagi-lagi hanya keharuan yang hadir di antara kami. Alhamdulilah Allah masih mentadirkan kami untuk menjalin silaturahmi di tempat yang indah nan sejuk, Perkebunan Kopi Kalibaru, Banyuwangi.
Suguhan berupa kopi hitam Kalibaru yang panas dan mengepul menjadi daya tarik kami, pecinta kopi. Sengaja saya membawa cangkir kopi hitam itu keluar rumah untuk dinikmati di area hamparan kebun kopi. Nikmatnya luar biasa! Sungguh, tak bisa diucapkan dengan kata-kata betapa bersyukurnya kami dengan perjalanan kali ini. Tuan rumah melengkapi suguhan dengan hidangan lengkap berupa sate Kambing, Sayur Kelor, dan Tempe goreng. Semua hasil dari kebun dan peternakan sendiri. Nikmat mana lagi yang kau dustakan, wahai manusia!
Saya menyempatkan keluar rumah dan menuju area perkebunan kopi yang berada di sekitar rumah. Tampak buah kopi yang menjuntai di sepanjang area perkebunan. Ditemani gerimis hujan yang turun, saya menghirup udara khas pegununungan yang sejuk dan dingin. Bukan sebuah kebetulan setiap kesempatan yang kita alami dalam hidup, termasuk pertemuan dengan Pak Haji Ali dan istri di tanah suci dan dilanjutkan dengan kunjungan kami ke perkebunan kopi miliknya. Semua karena campur tangan Tuhan. Masya Allah...Alhamdulilah...
Kami tak ingin meninggalkan keindahan dan kesejukan perkebunan kopi Kalibaru, namun waktu jualah yang memberikan tanda waktunya pulang. Mobil Range Rover kembali mengantarkan kami ke penginapan ditemani pekatnya malam dan kabut yang mulai datang. Tak ada janji untuk kembali datang berkunjung, namun bila Tuhan takdirkan kami pun tak akan menolak.
Secuil cerita di Kalibaru, Banyuwangi
25 September 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI