Mohon tunggu...
Hiqma Nur Agustina
Hiqma Nur Agustina Mohon Tunggu... Dosen - Penulis, dosen, peneliti, penikmat sastra, dan traveler

Penulis adalah staf pengajar di English Department, Politeknik Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Istri Menjadi Korban KDRT, Siapa yang Salah?

4 Januari 2023   13:46 Diperbarui: 5 Juli 2023   18:43 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-vector/woman-being-afraid-illustrated

Efek dari memiliki penghasilan sendiri yang memunculkan rasa bahagia tentu akan menghindarkan dari stress dan depresi yang kerap melanda. Sebuah rumah tangga bila ditopang oleh empat kaki akan terasa lebih ringan dibandingkan dengan hanya dua kaki. Istri yang mengalami stress dan depresi biasanya pusing memikirkan kebutuhan rumah tangga yang semakin lama semakin banyak dan harga yang melonjak. Dengan adanya pemasukan dari suami dan istri maka stress dan depresi bisa dihindarkan. Kebutuhan rumah tangga juga terpenuhi.

Memiliki kegiatan bermanfaat

Kerap orang memandang pekerjaan ibu rumah tangga adalah hal yang tidak pernah selesai untuk dikerjakan. Sebelum semua orang di rumah bangun dini hari, seorang isteri harus bangun paling awal dan tidur paling larut. Tetapi, orang berpikir mereka tidak menghasilkan apa-apa. Padahal peran dan jasa seorang ibu bagi suami dan anak-anaknya sangat besar. Namun, bila seorang isteri juga memiliki kegiatan dan kesibukan bermanfaat di sela-sela waktu luang dan menghasilkan maka rasa lelah itu pasti tidak terasa. Inilah efek yang terus sambung-menyambung.

Memberikan hadiah untuk diri sendiri

Menunggu suami memberikan kado di hari ulang tahun bagi kalangan menengah ke atas tentu hal yang biasa dijumpai. Bagaimana dengan kalangan yang kurang beruntung? Tentu sangat langka untuk ditemui. Boro-boro menunggu hadiah, kebutuhan anak dan rumah tangga sehari-hari pasti yang menjadi prioritas. Keuntungan dengan memiliki kemandirian finansial maka seorang isteri bisa memberi hadiah untuk dirinya sendiri. Bukan barang mewah apalagi branded, cukup sehelai baju atau sebuah tas impian bisa mengembalikan mood untuk terus bahagia.  Sederhana ya, tapi mampu mengembalikan mood dengan cepat.

Bisa membelikan kebutuhan anak

Membicarakan kebutuhan yang tidak dapat ditunda adalah kebutuhan anak. Apalagi bila anak masih Balita, orang tua harus selalu menganggarkan budget agar ketika diperlukan bisa langsung digunakan. Bila yang berpenghasilan hanya satu orang, maka banyak yang harus dihemat supaya kas tidak kedodoran di pertengahan bulan. Hal ini akan berbeda, apabila ada dua orang yang berpenghasilan maka akan ada satu tim yang kompak yang akan berusaha membuat sebuah rumah tangga meminimaliskan masalah keuangan.

Uang memang tidak menjamin kebahagiaan dalam hidup. Namun, tanpa uang masalah kerap datang tanpa diminta. Uang yang cukup dan digunakan secara tidak berlebihan apalagi hanya sekedar untuk mengikuti trend akan membuat manusia minim konflik. Buat para isteri yang masih bingung untuk menentukan jenis usaha, silahkan gali minat dan bakat yang dimiliki. Yakinlah bahwa dengan memiliki usaha yang dimulai dari minat dan niat yang baik akan dimudahkan jalannya oleh Sang Pemilik Takdir. Bahagia itu hak semua orang termasuk para isteri.

Semoga mencerahkan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun