Mohon tunggu...
Hiqma Nur Agustina
Hiqma Nur Agustina Mohon Tunggu... Dosen - Penulis, dosen, peneliti, penikmat sastra, dan traveler

Penulis adalah staf pengajar di English Department, Politeknik Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kunci Sukses Pejuang LDR

21 November 2020   10:40 Diperbarui: 21 November 2020   11:36 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi menjadi Keynote speaker seminar (Dokpri)

Siapa yang tidak mengenal istilah Long Distance Relationship atau yang lebih dikenal dengan singkatan LDR? Saya rasa hampir sebagian besar orang tahu dengan istilah ini. Tulisan ini secara khusus membahas tentang strategi bagi para pejuang LDR yang statusnya sudah menikah atau menjadi pasangan halal. Bagi para pejuang LDR bukan hal yang mudah untuk terus menjalani hubungan jarah jauh, dipisahkan oleh jarak dan waktu, serta terus mempertahankan keharmonisan rumah tangga.

Banyak alasan dan pertimbangan bagi pasangan suami dan istri untuk menjalani LDR. Beberapa diantaranya adalah karena lokasi pekerjaan di luar pulau, terpencil, tidak ada akses pendidikan bagi anak-anak, serta biaya hidup yang tinggi. Atau bisa juga karena istri sudah memiliki karir dan pekerjaan bagus yang dapat mensupport perekonomian keluarga sehingga keputusan untuk tinggal terpisah inilah yang kemudian diambil dengan sadar.

Cinta dan Komitmen

Membangun dan kemudian mempertahankan rumah tangga tetap harmonis walaupun menjalani LDR tentu bukanlah hal mudah untuk dijalani. Apalagi pasangan muda usia. Akan banyak dijumpai tantangan dan kesulitan. Gampang bicara, tapi sulit mempraktikannya bila tidak memiliki dua hal ini. Dua faktor tersebut menjadi penentu keberhasilan pasangan LDR, yakni cinta dan komitmen.

Cinta dan komitmen menjadi syarat penentu sebuah pasangan yang menjalin LDR tetap harmonis, bahagia, dan langgeng. Jangan bicara dulu tentang pelakor yang sekarang sedang trend. Ketakutan yang berlebihan malah menimbulkan dampak kurang baik. Yang timbul malah rasa was-was dan khawatir yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa tidak percaya.

Bangun komunikasi intens dengan pasangan. Teknologi canggih semakin memudahkan Anda dan pasangan untuk saling bertanya kabar, memberikan perhatian, dan menciptakan ruang kebersamaan secara virtual.

Trust dan Support

Faktor trust juga perlu dibangun untuk membuat relasi antara suami dan istri tetap nyaman dalam menjalankan pekerjaan dan melakukan kegiatan sehari-hari dengan jarak yang memisahkan. Demikian juga support, pasangan yang mendapat full support biasanya cenderung memiliki karir yang bagus. Trust dan support ini juga menjadi faktor keberhasilan memiliki rumah tangga yang tetap harmonis bagi para pejuang LDR.

Pengalaman saya membuktikan ketika memulai studi lanjut di program doktor Universitas Indonesia hingga mampu meraih gelar tertinggi di bidang akademik ini tidak terlepas dari peran, dukungan, dan trust dari pasangan. Segala sesuatu yang dimulai dengan niat baik, insha Allah selalu berjalan dengan baik dan lancar.

Perjuangan menempuh studi program doktor berbuah manis (Dokpri)
Perjuangan menempuh studi program doktor berbuah manis (Dokpri)

Hindari rasa cemburu yang berlebihan dan mengekang pasangan untuk menjalani hobi dan passion di kala sedang jauh. Tawaran dan kegiatan sebagai narasumber di akhir pekan membuat saya tetap memiliki kegiatan positif yang menunjang karir. Terbukti dengan memiliki hobi positif dan menekuni passion maka masing-masing tetap dapat menyalurkan hobi dan menggunakan waktu luang dengan melakukan hal yang bermanfaat. Ketimbang melamun atau bermalas-malasan ketika belum memiliki kesempatan untuk pulang ke rumah, maka waktu akhir pekan bisa digunakan untuk berolahraga atau menekuni hobi yang lain.

Sesi menjadi Keynote speaker seminar (Dokpri)
Sesi menjadi Keynote speaker seminar (Dokpri)

Konsisten saling memberikan kabar dan perhatian

Jarak jauh yang memisahkan sebuah relasi rumah tangga terkadang membuat salah satu lupa. Bisa jadi karena kesibukan pekerjaan dan mengurus rumah tangga sendiri yang membuat lupa. Hal seperti ini yang tidak boleh dilupakan dan menjadi perekat hubungan. Tanyakan keadaan di pagi hari, menu sarapan, waktu sholat, hingga rencana kegiatan di akhir pekan. Hal-hal yang bersifat sepele ini ternyata memiliki dampak yang sangat luar biasa bagi pasangan. Tetap merasa ada yang meberikan perhatian dan yang paling penting walaupun kehadiran atau keberadaan tidak hadir secara fisik, namun secara psikis merasa memiliki partner yang terus peduli dan menyayangi.

Bergantian mengunjungi

Bagi pasangan LDR yang masih muda intensitas waktu pertemuan menjadi hal yang cukup krusial. Kesepakatan untuk saling bergantian mengunjungi pasangan menjadi solusi jitu. Keuntungan yang diperoleh adalah suasana baru dan juga bisa melakukan sesi traveling berdua di tempat baru yang menjadi tempat kerja pasangan.

Bagi pasangan penikmat traveling, momen mengunjungi pasangan di luar kota atau pulau menjadi hal yang dinanti. Sensasi baru untuk mengeksplorasi kota, pulau berikut kuliner khas menjadikan seseorang kaya pengalaman. Mengunjungi sebuah kota atau pulau di akhir pekan juga menambah wawasan akan kekayaan dan keanekaragaman Indonesia.

Saling mendoakan pasangan

Bagian pamungkas dari tulisan ini adalah saling mendoakan pasangan dan meminta pada Tuhan YME agar diberikan takdir terbaik untuk segera bisa berkumpul dengan keluarga. Sebagai manusia kita hanya mampu berikhtiar, hasil akhir tetap di tangan Tuhan. Tinggal sebagai pejuang LDR harus mampu menjalani takdir dengan ikhlas dan tawakal. Berserah diri pada Yang Maha Kuasa, Illahi Robbi.

Penutup dari tulisan ini saya hanya ingin bilang, "Siapa bilang menjadi pejuang LDR itu hanya penuh dengan air mata. Semua tergantung dari niat dan komitmen untuk terus saling menjaga, menguatkan, dan menikmati masa LDR hingga nanti saat yang dinanti datang, yakni waktu berkumpul dengan keluarga."

Malang, 21 November 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun