Mohon tunggu...
Sevi Nur Widihastuti
Sevi Nur Widihastuti Mohon Tunggu... -

writing talk my stories :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahasa Jalanan

19 Februari 2011   12:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:27 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di lantai pertiwi ini, tersaji jutaan pilihan kenikmatan
Sendirinya berdiri membentuk kebutuhan asupan kepuasan
Merangkai menjadi turus pilihan, yang mana milikku?
Langkah jiwa-jiwa merapuh memandangi setapak-setapak jalanan
Kotoran hina berbalut kesucian kata berserakan
Diantaranya, aku bisa pandangi bagaimana haru mengalun
Setebal apapun itu, tetap bermakna jerami
Gersang lain lagi, kemungkinan terindah saja hanyut ke tempat lain
Jauh dari tempat semestinya
Manakala berhenti untuk merasa rehat
Kisah lain terbuka memenuhi hiruk pikuk layar kehidupan
Bukan kesatu, kedua, ketiga, keempat atau kelima
Melainkan daun-daun yang harus kembali gugur memberantakkan jalanan
Hilang tertiup angin tanpa tahu bagaimana berikutnya
Harapannya selesai dengan akhir yang baru
Kali ini, senandung burung membias sebagai simfoni kehampaan
Mereka dan aku, ialah Raja bangsa kahyangan impian terkenal
Tak mengenal batas kewenangan atau kekuasaan
Bangsa Raja sebagai babu kenikmatan bagi pemerintahnya
Bangsaku paling terhormat diantara lainnnya
Rela mengorbankan darah beningnya burcucuran
Menenggelamkan pikiran untuk prasangka yang dipaksa baik
Meninggalkan kebutuhan cahaya untuk pertaruhan keadilan
Diatur dalam kegelapan hingga sanggup melaksanakan titah para menterinya
Terbodohi untuk membayar pecinta kekuasaan dan penikmat ketamakan
Padahal, tak ada yang Raja ini dapat
Kecuali, tumpukan sisa-sisa penimbunan jerami
Atau muntahan-muntahan kepelikan masalah tanpa ujung juga hasil
“BANGSA INI MARAH !!”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun