Mohon tunggu...
Hioe Cindy
Hioe Cindy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang pekerja keras yang tertantang untuk menjalankan pengalaman baru dan memberi dampak positif untuk sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lingkaran Tahun Bukan Lagi Jaminan

24 September 2017   21:02 Diperbarui: 24 September 2017   21:03 2913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang kita akan membahas tentang pembentukan lingkaran tahun. Pembentukan lingkaran tahun dipengaruhi oleh pertumbuhan sekunder oleh kambium. Jaringan kambium dapat membelah dan berdiferensiasi membentuk jaringan lain misalnya xilem dan floem. Tetapi, pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil, maka lingkaran tahun terdapat pada tumbuhan dikotil. Lingkaran tahun terbentuk karena adanya perbedaan ketersediaan air dan nutrisi pada musim yang berbeda. Pada musim hujan, karena persediaan air cukup maka xilem sekunder akan terbentuk besar. Sedangkan pada musim kemarau, xilem sekunder yang terbentuk kecil. Akibatnya, pada penampang melintang akan terbentuk lingkaran tahun dari aktivitas pertumbuhan sekunder.

Setelah kita belajar sedikit teori mengenai jaringan tumbuhan dan lingkaran tahun, sekarang saatnya saya akan menyampaikan alasan saya mengenai judul yang saya angkat di artikel kali ini. Ada banyak faktor yang menyebabkan lingkaran tahun saat ini bisa dibilang tidak akurat. Faktor- faktor itu antara lain musim,  kondisi tanah, perbedaan iklim, suhu, nutrisi, air, dan kelembaban.

Faktor pertama adalah musim. Musim memiliki pengaruh dalam hal pertumbuhan dari lingkaran tahun. Karena seperti yang sudah dijelaskan bahwa pembentukan lingkaran tahun juga tergantung pada keadaan musim saat itu. Pada musim hujan, xilem sekunder yang terbentuk akan besar (tebal). Sedangkan pada musim kemarau, xilem sekunder yang terbentuk kecil/ tipis. Dulu kita bisa menyimpulkan bahwa musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Oktober-Maret dan musim kemarau terjadi pada bulan April-September, tapi sekarang bisa dibilang data itu sudah tidak terlalu akurat. Cuaca sekarang ini juga sudahlah tidak menentu, kadang panas tapi tiba-tiba bisa hujan. Banyak faktor yang bisa mengakibatkan hal ini terjadi, tetapi faktor yang utama adalah pemanasan global dan menipisnya lapisan ozon.

Pemanasan global dan penipisan lapisan ozon disebabkan oleh banyak hal. Yang pertama adalah aktivitas kita sehari-hari, contohnya penggunaan kendaraan bermotor dan asap rokok. Lalu juga ada asap dari kegiatan industri. Padahal, kita tahu bahwa asap kendaraan bermotor, asap rokok, dan asap industri mengandung gas karbondioksida dan gas karbonmonoksida yang dapat menghalangi panas matahari yang akan keluar dari bumi. Tentu hal ini akan mengakibatkan suhu di atmosfer ini mengalami kenaikkan yang akan mengakibatkan global warming dan menipisnya lapisan ozon. Faktor lain penyebab terjadinya pemanasan global dan penipisan lapisan ozon yang terkadang tidak kita sadari adalah penggunan AC dan kulkas. AC dan kulkas mengandung gas CFC (Cloro Four Carbon) yang dapat mengakibatkan pemanasan global dan menipisnya lapisan ozon. Pemanasan global dan penipisan lapisan ozon tentu memberikan dampak terhadap musim yang tidak menentu saat itu, beberapa dampak itu antara lain:

  • Penguapan air yang semakin banyak akibat peningkatan suhu yang mengakibatkan musim hujan  bisa lebih lama daripada musim kemarau.
  • Es yang ada di kutub akan meleleh yang mengakibatkan musim dingin lebih lama.
  • Pembentukan awan yang tidak bisa diperkirakan karena suhu meningkat dan mengakibatkan cuaca yang berubah-rubah.
  • Suhu meningkat  dan masuknya sinar ultraviolet yang mengakibatkan terjadinya kekeringan dan musim kemarau yang panjang.

Maka dengan musim yang tidak menentu ini, akan mengakibatkan data lingkaran tahun yang dihasilkan juga tidaklah akurat, dan juga menimbulkan kesulitan dalam mendeteksi usia dari pohon itu sendiri.

Alasan yang kedua adalah mengenai keadaan tanah. Keadaan tanah di beberapa tempat bisa dikatakan tidaklah sama, ada yang tandus dan ada pula yang subur. Tentu hal ini dapatlah berpengaruh karena tanaman yang di tanam di tanah yang subur akan tumbuh dengan baik, sedangkan tanaman di tanah yang tandus tidak akan tumbuh dengan baik atau bahkan tidak akan tumbuh tanaman. Selain itu, keadaan tanah juga dapat mempengaruhi kandungan air yang ada di trmpat itu. Contohnya tanah yang memiliki tekstur pasir, pasti akan lebih susah dalam mengikat air dibandingkan dengan tanah liat.

Alasan selanjutnya adalah mengenai perbedaan iklim. Seperti yang kita ketahui iklim dikelompokkan menjadi 4 yaitu tropis, subtropis, sedang, dan dingin. Ada beberapa perbedaan pada setiap iklim yang ada contohnya perbedaan musim dan perbedaan suhu.  Pada iklim tropis hanya terdapat 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Iklim tropis juga diyakini sebagai iklim yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman karena hanya memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau. Dan pada lingkaran tahun yang terbentuk biasanya juga tergantung pada musim hujan dan musim kemarau. Saat musim hujan yang lingkaran terbentuk akan tebal sedangkan pada musim kemarau lingkaran tahun yang terbentuk tipis. Dengan begitu, pada beberapa wilayah/iklim yang memiliki 4 musim akan dirasa sedikit susah untuk mendeteksi dan membentuk lingkaran tahunnya.

Lalu sekarang mengenai perbedaan suhu. Suhu terbaik untuk pertumbuhan tanaman adalah 100C-38oC. Beberapa pepohonan akan berhenti tumbuh saat suhu turun di bawah batas rata-rata. Pohon akan kembali membentuk lingkaran tahun setelah suhu sudah kembali normal di rata-rata. Padahal sekarang ini perubahan suhu sangatlah rentan terjadi, salah satunya karena efek pemanasan global yang sudah sedikit saya jelaskan sebelumnya.

Faktor selanjutnya adalah mengenai nutrisi, air, dan kelembaban. Ketiga hal itu adalah hal yang penting yang menunjang pertumbuhan tanaman. Tumbuhan memiliki sistem metabolisme dalam hidupnya dan nutrisi berperan sebagai bahan baku sekaligus sumber energi untuk proses metabolisme. Selain itu, kuantitas dan kualitas nutrisi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Setiap makhluk hidup membutuhkan air, tak terkecuali tumbuhan. Jika tidak ada air, tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis, hal ini dapat menyebabkan tumbuhan mati. Padahal seperti yang kita ketahui, ada beberapa wilayah yang mengalami kekeringan ketika musim kemarau berlangsung. Kekeringan di beberapa wilayah dapat terjadi karena beberapa faktor contohnya keadaan tanah, kandungan senyawa dalam tanah, dan iklim. Dan terakhir adalah kelembaban. Kelembaban udara dapat mencegah tumbuhan kering akibat penguapan berlebih. Selain itu, kelembaban yang tinggi juga akan menyebabkan timbulnya jamur yang dapat merusak tanaman, karena jamur memang suka tinggal di tempat yang lembab. Tapi, kelembaban yang rendah akan meningkatkan kandungan nutrisi karena penyerapan air dan zat mineral di tanah juga akan meningkat. Dan kelembaban yang rendah juga dapat memacu timbulnya hama yang juga dapat merusak tanaman. Maka dari itu, untuk pertumbuhannya ada tanaman yang memerlukan kelembaban yang tinggi dan adapula yang memerlukan kelembaban yang rendah.  Lingkaran tahun juga terbentuk akibat adanya perbedaan ketersediaan nutrisi dan air pada setiap musim. Maka bisa dibayangkan jika ada suatu daerah yang mengalami kekeringan, pasti hasil pembentukan lingkaran tahun pohonnya akan berbeda dengan pohon di wilayah lain yang tidak mengalami kekeringan.  Semua faktor ini membuktikan bahwa pembentukan lingkaran tahun pada masing-masing tumbuhan dapat berbeda satu sama lain.

Setelah saya menjelaskan alasan-alasan terhadap topik saya , sekarang saatnya saya memberikan sedikit kesimpulan mengenai topik yang saya angkat kali ini yaitu "Lingkaran Tahun Bukan Lagi Jaminan". Dengan semua alasan yang sudah saya jelaskan, maka bisa disimpulkan bahwa pertumbuhan pohon akan mempengaruhi pembentukan lingkaran tahun. Padahal, pertumbuhan pohon di setiap wilayah dapat berbeda-beda tergantung dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya, baik yang menghambat maupun yang mendukung. Faktor-faktor itu antara lain dipengaruhi oleh pemanasan global, perbedaan iklim, perbedaan suhu, ketersediaan air, ketersediaan nutrisi, kondisi tanah, dan kelembaban. Bisa diandaikan begini, jika sebuah pohon sama-sama ditanam pada waktu yang bersamaan, tapi di tempat yang berbeda, hasil pembentukan lingkaran tahunnya belum tentu sama. Maka karena hasil yang tidak sama ini, lingkaran tahun sekarang ini bisa dikatakan tidak bisa menjamin data yang akurat untuk menentukan umur dari pohon tersebut.

Akhir kata, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada para pembaca setia KOMPASIANA yang sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel saya ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembacanya. Kritik dan saran anda sangatlah saya kehendaki. Terimakasih : )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun