Lalu dimana definisi "menjadi manusia" bagi orang-orang yang tidak mendapatkan kebahagiaanya secara utuh seperti mereka?
Konseling saja sebenarnya tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh konseli. Sebab konseling itu sendiri adalah sebuah fasilitas yang membantu konseli untuk menyadari dan berani mengambil pilihan untuk menyelesaikan masalahnya. Berhasil atau tidaknya proses konseling sangat bergantung pada konseli itu sendiri.
Untuk menyelesaikan unfinished business dan rasa traumatis memang tidak mudah, itu sebabnya yang pertama kali dilakukan konselor Gestalt ini adalah membawa konseli pada kesadaran secara sepenuhnya. Menyadari apa sebenarnya yang terjadi dalam dirinya dan apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
Setelah mendapatkan jawabannya, hal yang harus dilakukan adalah menyelesaikan bukan melupakan dan pura-pura menerima apa yang sudah terjadi. Dengan melupakan, hati mungkin bisa menerima seiring berjalannya waktu namun alam bawah sadar adalah memori tak disadari yang akan menyimpan berbagai pengalaman yang mungkin ingin kita lupakan. Dan keadaan ini, lagi-lagi suatu saat nanti akan mempengaruhi kehidupan normal kita sebagai manusia yang ingin bahagia.
Salah satu teknik yang digunakan konselor adalah "Latihan Bertanggung Jawab." Teknik ini untuk membantu konseli agar mau mengakui dan menerima perasaan-perasaanya daripada memproyeksikannya terhadap orang lain. Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Gestalt akan membantu meningkatkan kesadaran konseli akan perasaan-perasaan yang selama ini diingkarinya. Jika ingin menangis, maka menangislah. Jika ingin marah, maka marahlah, konselor akan menyediakan media agar konseli dapat mengekspresikan kemarahannya untuk mencapai kelegaan.
Selanjutnya ada teknik "Tetap Pada Perasaan." Pada teknik ini konselor meminta konseli untuk tetap pada perasaan ketakutan dan kesakitan serta merasakannya pada proses konseling. Konselor mendorong konseli untuk merasakan dan melakukan kegiatan yang cenderung dihadapinya. Dengan menghadapi, mengkonfrontasi dapat membuat konseli menjadi lebih berani dan membangkitkan semangat untuk mengatasi rasa sakit yang dialaminya.
Teknik ini dapat membantu konseli untuk bertanggung jawab atas dirinya serta menerima apa yang terjadi dalam hidupnya. Menjadi manusia, kita akan selalu dihadapkan dengan masalah. Menjadi manusia kita harus sadar sepenuhnya, bahwa kehidupan tidak hanya tentang kebahagiaan. Karena kamu manusia, tidak apa-apa jika kamu sedang tidak baik-baik saja. It's Okey Not To Be Okey.
Mental Health Is Important Things In Your Life
Hindun Rahmi Hayati
Bimbingan dan Konseling Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan