Akhir-akhir ini aksi begal dan klithih sering menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Teror yang diakibatkan oleh 2 tindak kejahatan kriminal ini masih saja menghantui masyarakat Indonesia dan mengancam keamanan berkendara kita.
Begal dikenal sebagai kejahatan kriminal di jalanan yang aktif di malam hari dan biasanya terdiri dari sekelompok orang yang bertujuan untuk mengambil secara paksa harta benda, menyakiti secara fisik, dan bahkan menghabisi nyawa seseorang.Â
Begal ini biasanya banyak ditemui di kota-kota besar, tetapi tidak menutup kemungkinan jika aksi ini juga dilakukan di daerah-daerah terpencil. Motif aksi begal ini bisa bermacam-macam.Â
Ada yang disebabkan karena butuh uang untuk biaya hidup atau bahkan hanya untuk minum-minum dan judi, ada yang hanya mengambil motor karena butuh motor saja, ada yang karena iseng, dan ada yang memang senang melakukannya. Akan tetapi kebanyakan dari motif pembegalan ini karena ingin mengambil harta benda korban.Â
Maka dari itu, aksi pembegalan ini juga bisa dikategorikan ke dalam perampokan. Korban biasanya disertai dengan luka fisik atau bahkan bisa merenggut nyawa.
Di samping itu, ada juga yang disebut dengan klithih. Dalam bahasa jawa, sebenarnya klithih berarti kegiatan untuk membunuh waktu luang di malam hari. Namun, pengertian itu bergeser menjadi aksi kejahatan kriminal yang dilakukan oleh sekelompok orang/ geng remaja yang rata-rata masih berstatus pelajar yang mencari target musuh untuk disakiti, disiksa fisik, atau bahkan dihabisi nyawanya.Â
Fenomena klithih ini biasa terjadi di Kota Yogyakarta. Aksi klithih ini seringnya aktif di malam/ dini hari. Masyarakat Kota Yogyakarta sendiri sudah sangat familiar dengan aktivitas klithih ini. Hal ini dikarenakan betapa aneh dan ngerinya aktivitas klithih yang terjadi.Â
Hal yang membedakan klithih dengan begal adalah biasanya jika begal beroperasi untuk merampas harta benda korban, oleh karena itu biasanya korban pembegalan selain mendapat luka fisik juga disertai dengan kehilangan harta bendanya.Â
Sedangkan aksi klithih memiliki keunikan tersendiri. Motivasi pelaku klithih ini paling sering  karena ingin menyakiti atau membunuh orang saja tanpa mengambil harta bendanya.Â
Kalau dahulu, mereka akan mengincar geng saingan untuk dibunuh demi membuktikan diri dan mendapatkan eksistensi di tengah-tengan kelompok mereka, tetapi baru-baru ini siapa saja akan mereka serang hanya agar aksinya bisa diliput oleh media. Yang mengerikan dari aksi klithih ini, seolah-olah membunuh atau menyakiti orang lain menjadi aksi yang keren padahal tidak sama sekali. Mirisnya itulah yang diyakini oleh para pelaku klithih.Â
Dalam beberapa kasus juga ditemukan bahwa aksi klithih ini juga turut disertai dengan perampasan harta benda korban. Maka dari itu, aksi ini juga bisa dikategorikan dalam perampokan.Â
Hingga saat ini, kasus kriminalitas begal dan klithih masih saja terus terjadi. Ini menjadi teror yang menghantui seluruh masyarakat Indonesia. Terkadang kita sudah berhati-hati dalam berpergian, tetapi masih tetap saja memiliki kemungkinan untuk bertemu dengan begal maupun klithih ini. Â
Jika ditinjau dari faktor penyebabnya, aksi kriminalitas begal dan klithih bisa disebabkan oleh faktor ekonomi dan faktor lingkungan. Faktor ekonomi ini biasanya dikarenakan keterbatasan ekonomi dan minimnya lapangan pekerjaan, sehingga pelaku tindak kriminalitas akan memilih cara instan untuk mendapatkan pemasukan seperti dengan pembegalan atau perampokan.
Sedangkan faktor lingkungan ini bisa dikarenakan lingkungan pergaulan yang kurang baik dengan tindak kejahatan yang tinggi yang secara tidak langsung akan memengaruhi pelaku untuk juga ikut melakukan tindak kejahatan yang mungkin dianggap normal dan biasa di lingkungannya.Â
Meskipun demikian, bukan tidak mungkin aksi ini bisa diberantas. Dalam prosesnya ada beberapa cara untuk menanggulangi tindak kriminalitas begal dan klithih ini dengan memaksimalkan fungsi hukum, yakni undang-undang dan pidana yang berlaku dan meningkatkan fungsi keamanan yang ada.Â
Pihak kepolisian juga masih terus meningkatkan usaha pemberantasan terhadap pelaku begal dan klithih. Patroli setiap malam selalu dilakukan untuk menghentikan aksi kriminalitas ini.Â
Selain itu, alangkah lebih baik jika ada banyak kegiatan pemberdayaan masyarakat dan dengan pendekatan masyarakat agar masyarakat memiliki aktivitas dan pemasukan untuk menghindari terjadinya aksi begal dan klithih ini.Â
Oleh karena banyak juga dari mereka yang masih berstatus pelajar, bisa juga dengan meningkatkan sosialisasi terkait aksi-aksi kriminal ini dan memberikan pengertian kepada mereka untuk menghindari aksi kriminalitas ini.Â
Selain itu, sebagai masyarakat awam, kita juga harus memaksimalkan keamanan pribadi dengan berhati-hati dalam berkendara, menghindari daerah-daerah rawan begal dan klithih, serta senantiasa mengikuti berita-berita terkait begal dan klithih ini. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI