Mohon tunggu...
hindun_an
hindun_an Mohon Tunggu... Guru - hindunmaisaroh.blogspot.com/

Karena dari hal terkecil itu kita belajar dan Doa orang tua yang menjadi senjata kita dalam melangkah 😊😊 A_N https://hindunmaisaroh.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenali Cara Belajar Anak!

24 April 2017   09:17 Diperbarui: 24 April 2017   18:00 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikalangan dunia pendidikan kita tidak lepas dari perilaku  didik, karena dialah yang menjadi objek dari pendidikan. Di dunia pendidikan kita mengenal ada tingkatan menyesuaikan dengan kebutuhan siswa, dari tingkat pendidikan dasar hingga tingkat perguruan tinggi. Pendidikan di Indonesia sendiri bertujuan untuk mencetak generasi2 muda yang cerdas dan tentunya  baik. Namun peserta didik tidak bisa disamakan antara satu sama lain, karena mereka memiliki kelebihan dan kelemahan masing2, dalam artian manusia itu tidak ada yang diciptakan secara sempurna. Dalam proses pembelajaran antara tingkatan dasar, menegah, atas, hingga perguruan tinggi  memiliki tingtan yang berbeda pula, tidak bisa kemampuan siswa sekolah dasar disamaka  dengan siswa paud, atau malah disamakan dengan siswa menengah, namun siswa harus menerima pembelajaran sesuai dengan tingkatannya.

Dalam kasus ini, sering terjadi guru memaksakan dengan menggunakaa metode yang sama antara siswa satu dengan yang lain, padahal kemampuan yang ada ada siswa satu dengan yang lain berbeda, bksa jadi ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi siswa sendiri. Nah, dari uraian tersebut, kita dapat mendiaknosis kesulitan belajar dari siswa itu sendiri. Karena ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa.

1. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar, bisa dari lingkungan keluarga, bahkan lingkungan masyarakat sekitarnya, karena pribadi siswa itu pertama terbentuk berasal dari keluarga dan masyarakat, sedangkan pribadi terbentuk yang berasal dari sekolah, hanyalah sekian persennya. Nah disini, keharmonisan keluarga dan lingkungan dapat menjadi faktor paling besar dalam proses pembelajaran. Contohnya, pada anak yang kedua orangtuanya mengalami keretakan keluarga (broken home) dengan anak yang memiliki orang tua yang sederhana namun harmonis dalam lingkungan keluarhanya, akan membawa dampak yang berpengaruh dalam proses pembelajaran anak di sekolah, jadi kita sebagai seorang pendidik arus sa mengenali latar belakang siswa sehingga siswa dapat berkembang baik atau buruk di sekolah.

2. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam lingkup proses belajar sendiri. Dalam faktor ini bisa seperti pada kelemahan secara fisik, menal, emosional, dan yang disebabkan oleh kebiasaan atau sikap yang salah, dalam hal ini faktor yang berasal dari dalam diri anak sendiri juga menjadi latar belakang anak itu berkembang secara baik atau malah sebaliknya dalam proses pembelajaran. Karena emoai, fisik, mental pada anak itu pasti berbeda, jadi kita sebagai pendidik harus mengetahui bagaimana keadaan dari dalam siswa itu sendiri, agar siswa dapat menerima pelajaran secara baik dan berkembang secara baik. Tidak hanya dengan alasan "yang penting berangkat sekolah" . Anggapan ini yang menjadikan siswa susah menerima pembelajaran yang ada, karena dia merasa pembelajaran yang dia terima tidak dapat diterima karena kesalahan guru dalam menggunakan metode yang digunakan.

Jadi kita sebagai pendidik, tidak bisa memaksakan anak harus seperti apa yang kita inginkan, namun kita bimbing dan kita arahkan, dengan modal kemampuan dan kebutuhan yang ada pada anak sendiri. Dengan pengenalan yang lebi dalam dengan anak, kita akan menjadikan anak kita sebagai generasi bangsa yang baik, cerdas, dan berakhalkul karimah. Amin.

Terimakasih, semoga bermanfaat.

 

A_N 24/4/17 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun