Rangkaian kalimat yang menarik dari salah satu Calon Presiden Indonesia Bapak Anies Baswedan ketika menyampaikan Visi dan Misi Calon Presiden 2024 dalam rangkaian acara Saresehan 100 Ekonom Indonesia.
Dalam penyampaian pak Anies Baswedan terkait Perubahan yang di gagas adalah salah satunya Peningkatan, bisa  saya kaitkan dengan kinerja Ekspor Indonesia yang sudah bagus, walaupun sesuai laporan BPS nilai ekspor Indonesia periode Januari-September 2023 mencapai 192,27 miliar dolar AS atau turun sebesar 12,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, tentunya Naik Turunnya Nilai Ekspor Indonesia inilah yang harus mendapatkan perhatian dari Stakeholder Indonesia. karena sepertinya hanya tergantung pada komoditi tertentu, apakah harga sedang bagus atau harga sedang naik.
Dalam Upaya Peningkatan Ekspor di kalangan Umkm Indonesia yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah/BUMN/Swasta dan stake holder lainnya, juga sudah Bagus, Walaupun kontribusi ekspor Umkm Indonesia masih kecil (4%) di banding Kontribusi dari Negara tetangga. Kenapa?
Pemerintah sudah mengarahkan dan mengisntruksikan semua KL ( Kementrian / Lembaga) agar full support kepada Umkm untuk bisa meraih Pasar Internasional atau Go Export. Instruksi itu begitu kuat menggaung, sehingga terlihat seperti diluar Tupoksi mereka, bahkan terkesan tumpang tindih karena mereka melakukan pekerjaan sama,seperti pembuatan macam macam program ekspor untuk umkm.Â
Dalam mensupport UMKM K/L banyak memberikan fasilitas (sesuai anggaran yg dimiliki), seperti :
1.Pelatihan Ekspor,
2.Coaching Export,
3.Konsultasi Ekspor,
4.Business Matching,
5.Fasilitas Sertifikat Penunjang Ekspor; Halal,Skp,Haccp dll
6.Pameran Dagang Internasional baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri,Â
Harapannya, jika sudah di latih ekspor, di bina, di sediakan ruang konsultasi, standar ekspor seperti sertifikat sudah tersedia, dipertemukan Buyer (BM) Â di ajak pameran Internasional. maka UMKM akan menjadi Mandiri dalam bisnis ekspor, sudah lepas dari gandengan tangan K/L, sehingga fasilitas di atas bisa bergulir ke UMKM yang lain. Namun, yang sering terjadi adalah UMKM yang sudah komplit mendapatkan fasilitas akan terus menerus di gandeng ( di ajak pameran, BM dll) karena mereka yg sudah mempunyai standard ekspor. tapi tetap belum bisa melakukan ekspor mandiri?
Pernah ada yang menyampaikan kesaya dalam pembicaraan informal, bantuan apalagi ya pak untuk Umkm? begitu juga ada Umkm yang mengeluh.. perusahaan kami sudah banyak di bantu Pemerintah, mulai A-Z, tapi kami belum bisa ekspor sendiri gimana ya pak, saya malu. namun banyak juga yang cuek.enjoy tetap dibantu terus.
Selama ini yang selalu di sorot terkait kelemahan UMKM dalam kegiatan Ekspor sekitar Permodalan, Kapasitas Supply, Standardisasi Ekspor baik terkait Produk maupun Sertifikasi Ekspor dan SDM ( Sumber Daya Manusia).
Saya lebih menyoroti terkait Sumber Daya Manusia UMKM, kenapa? karena,
1.Sebagian Umkm yang tidak mempunyai Modal Besar juga bisa Ekspor baik retail LCL sampai Full Container,
2.Bukan Produsen juga bisa Ekspor  juga bisa ekspor
3.Sertifikat tidak Komplit juga bisa bisa Ekspor.
SDM yang mana yang harus di bangun? kan sudah di kasih pelatihan Ekspor bahkan Coaching Ekspor?
Menurut saya SDM yang harus dibangun kepada UMKM adalah Mindset yang ditingkatkan dan dikembangkan bahwa Mereka sedang membangun International Company.