Mohon tunggu...
Hindra Soe
Hindra Soe Mohon Tunggu... Konsultan - Guru Ekspor

Pengalaman dalam dunia ekspor dimulai sebagai staff ekspor dan impor di Bank Bapindo (sekarang Bank Mandiri), setelah mengambil Pensiun dini tahun 1999. meneruskan bekerja di PT.Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (Sinarmas Group) sebagai Trade Finance Export sampai tahun 2010. Dari background ekspor, mulai melakukan usaha mandiri dengan export Oriented. Komoditi Kopi sebagai pilihan awal. www.adipati.co.id, kemudian Ekspor Briket arang kelapa www.cocofromjava.com. Pengalaman dalam dunia ekspor bisa di bagikan kepada para Umkm melalui pelatihan dan mentoring di Hindra Soe Consulting www.hsc.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

MEA 2016, Bagaimana Posisi Tawar Transaksi Ekspor Indonesia di Asean

30 Januari 2016   19:18 Diperbarui: 30 Januari 2016   20:12 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2014           $ 175,980.84

2015           $ 127,256.39 (Jan - Okt)

sumber : BPS.Go.ID

 
Marilah ajang MEA 2016 kita jadikan Peluang sebesar besar untuk para usahawan bagaimana pun tingkat usaha Anda, Ubah mindset bisnis Anda untuk menjadikan Ekspor sebagai tiang usaha Anda.

Peluang dalam MEA 2016 adalah

Asean: Pasar Tunggal dan basis Produksi Regional

- +/- 600 juta penduduk ASEAN adalah pasar tunggal

- Melalui realisasi AEC 2015 diharapkan terjadi

  1. Perdagangan antar negara Asean diharapkan meningkat dengan memanfaatkan supply regional chain ASEAN (Basis Regional produksi regional)  > Fakta: Porsi intra Asean masih kecil (25%) dibanding non Asean ( 75%)
  2. Dorongan arus investasi masuk kedalam negeri yang menciptakan multiplier effect
  3. Memudahkan pembentukan joint venture dengan perusahaan di kawasan Asean sehingga lebih mudah akses bahan baku yg belum dipasok dari dalam negeri
  4. Peningkatan kecepatan perpindahan manusia dan modal
  5. Peningkatan bargaining power masyarakat Asean dalam menentukan pilihannya ditengah banyaknya produk dan kemudahan yg ditawarkan
  6. Transfer teknologi dan inovasi

Peluang dan prospek Indonesia - Malaysia

Peluang ekspor dalam pasar Asean  khususnya Indonesia - Malaysia bisa ditingkatkan, disamping mempunyai geografis dan kultur budaya masyarakat yang hampir sama (serumpun) ini bisa menjadi modal dalam peningkatan ekspor

  • Total neraca perdagangan INA dengan MAL menunjukan surplus sejak 2009, namun trendnya menurun
  • Saat ini masyarakat MAL gemar mengkonsumsi obat obatan tradisional seperti jamu dan produk herbal lainnya untuk pengobatan atau perawatan kesehatan alternatif
  • Merk produk jamu INA yang terkenal di MAL antara lain Nyonya Meneer,Mustika Ratu,Sari Ayu,Sido muncul, sedangkan jamu produk lokal yang merupakan pesaing produk Indonesia adalah Tongkat Ali,Kacip Fatimah, dan Nona Roguy yang dihasilkan oleh home Industry
  • INA dan MAL memiliki kerjasama dibidang karet,lada,palm oil dan kakao mengingat kedua negara ini merupakan produsen terbesar untuk ketiga produk tersebut

Peluang dan prospek Indonesia -  Vietnam

  • Komoditi impor utama Vietnam anatara lain; mesin dan peralatan,produk minyak bumi,produk baja,bahan baku untuk industri pakaian dan sepatu, elektronik,plastik,mobil diharapak INA dapat meningkatkan shar pasarnya untuk produk produk tersebut.
  • Produk Pertanian vietnam antara lain padi, kopi, karet, teh, lada, kedelai, mete,tebu,kacang, pisang, unggas, ikan, seafood.
  • Produk Industri Vietnam anatara lain, pengolahan makanan, pakaian, sepatu, mesin-bangunan, pertambangan,batu bara,baja,semen,pupuk,kimia,kaca,ban,oli,ponsel

Peluang dan Prospek Indonesia -  Kamboja

  • Komoditi/ produk Ina yang diminati oleh Kamboja adalah : Rotan,Minyak kelapa sawit,Biskuit manis,Wafer manis,Rokok,Ubin marmer,Semen biru,Obat obatan,Pupuk.Sampo,Sabun Mandi,Kantong plastik,ban mobil sedan, motor dan sepeda, kayu triplek,kertas, alat tulis,keramik,ubin,bata,genteng,kaca,lampu elektrik,furniture kayu,mie instant,kosmetik,pakaian/baju
  •  Investasi Ina di kamboja tersebar di sektor : Garmen,perhotelan,airlines,restoran,distribusi bahan bakar,jasa perawatan tubuh, lapangan golf, dan penjualan furniture serta kerajinan tangan
  •  Dapat dipertimbangkan untuk membuka gerai gerai untuk khusus menjual produk Ina dan menjual franchise usaha Ina

Peluang dan prospek Indonesia - Philipina

  • Produk Impor Philipina adalah : Batu bara,tembaga konsentrat,pasir,kwarsa,migas,kayu,coca,kopi, teh dll.
  • kejenuhan barang impor murah china,oleh karena itu Pengusaha tidak tergantung sepenuhnya pada china sebagai sumber impor, hal ini merupakan peluang Indonesia untuk bisa masuk ke pasar Phillipina.
  • Philipina tidak mempunyai banyak pabrik tekstil tenun yang besar dan 100% tergantung impor, hal ini kesempatan bagi Ekspor Indonesia.

Pada dasarnya produk Indonesia belum banyak dikenal di Philipina, oleh karena itu perusahaan Indonesia terus didorong untuk melakukan promosi di Philipina. Promosi dilakukan terutama untuk produk processed food menginagt sebagian besar masyarakat Philipina suka makan di luar rumah dan makan sampai 5 kali sehari atau yang disebut "Mirienda Time"

tentunya masih banyak peluang peluang di negara lain yang harus diraih, dan kesuksesan itu bisa di jangkau dengan ekspor.

Kenapa Ekspor?

Bagi perusahaan yang ingin meningkatkan portfolio usahanya, ada begitu banyak Customer  dan Peluang bisnis di seluruh dunia yang hanya bisa diraih melalui ekspor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun