Mohon tunggu...
Siti Hindasah
Siti Hindasah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia yang menyukai menggambar, fotografi, dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isi Piringku: Sosialisasi Hidup Sehat sebagai Upaya Pencegahan Masalah Gizi pada Anak

11 Agustus 2022   10:44 Diperbarui: 11 Agustus 2022   10:50 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting dan obesitas merupakan masalah gizi pada anak yang perlu kita waspadai dan atasi, mengingat masih tingginya anak yang mengalami masalah gizi, baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Dalam rangka melakasanakan kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), kelompok 49 melaksanakan sosialisasi mengenai "Isi Piringku" di Kelurahan Margahayu Utara, tepatnya di MIS Darul Qalam yang diikuti oleh 24 siswa pada hari kamis (4/8/2022).

Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan mendongeng mengenai makanan-makanan yang sehat serta manfaat bagi tubuh dengan menggunakan media boneka tangan agar anak-anak lebih tertarik dan tidak cepat bosan.

Kemudian dalam kegiatan utama, kelompok 49 mulai membahas mengenai vitamin, mineral, zinc, protein, dan sebagainya dalam setiap makanan sehat serta menjelaskan manfaat dan akibat apabila tubuh kekurangan buah, sayur, protein dan karbohidrat.

Kemudian kegiatan terakhir dari sosialisasi ini yaitu dilakukannya game yang masih berkaitan dengan gizi dan makanan sehat. Hal ini dilakukan agar anak tetap belajar sambil bermain dan anak-anak sangat antusias dalam setiap kegiatannya.

Dokpri
Dokpri

Hal ini dilaksanakan bertujuan untuk mensosialisasikan porsi yang seimbang dalam makanan demi mencegah stunting dan obesitas, khususnya pada anak-anak usia sekolah dasar.

Menurut data dari hasil riset Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, menyatakan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia tahun 2021 sebesar 24% dan diharapkan pada tahun 2024 pemerintah dapat menurunkan prevalensi hingga 14% atau 10,4% dalam waktu 2,5 tahun ke depan.

Selain itu, menurut Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi obesitas pada anak sebesar 3,8% dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8%. Pemerintah menargetkan agar jumlah penderita obesitas tidak mengalami kenaikan. Hal ini merupakan tantangan yang cukup sulit dan merupakan upaya yang sangat besar.

Perbaikan gizi yang seimbang merupakan salah satu solusi untuk menurunkan angka stunting dan mencegah angka obesitas naik. Perbaikan gizi seimbang ini dilakukan dengan mengkonsumsi makanan-makanan sehat, rutin berolahraga dan rajin meminum air putih.

Dengan adanya penerapan gizi yang seimbang melalui konsep "isi piringku" ini, kelompok 49 berharap agar ke depannya dapat menurunkan berbagai permasalahan gizi, seperti stunting dan obesitas serta dapat memperbaiki keadaan gizi masyarakat di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun