Mohon tunggu...
Andi Himyatul Hidayah
Andi Himyatul Hidayah Mohon Tunggu... Apoteker - If you can not do great things, do small things in a great way.

If you can not do great things, do small things in a great way.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profil Desa Citarik sebagai Upaya Sinergi Membangkitkan Ekonomi Kerakyatan di Era New Normal

21 Juli 2021   20:18 Diperbarui: 21 Juli 2021   21:45 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PROFIL DESA CITARIK KECAMATAN TIRTAMULYA KABUPATEN KARAWANG 

Desa Citarik secara admistratif berada di Kecamatan Tirtamulya Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Jumlah Kelurahan dan Desa di kecamatan Tirtamulya adalah  5 Desa. Secara geografis Desa Citarik memiliki luas wilayah 220 hektar dengan titik Koordinat Bujur : 107. 450661 dan Koordinat Lintang : -6.334365'. Topografi wilayahnya sebagian besar merupakan daerah pesawahan dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan wirausaha.

PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap Perguruan Tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Universitas Buana Perjuangan Karawang menyelenggarakan kegiatan KKN Online tahun 2021 di 90 Desa pada 16 Kecamatan di wilayah Kabupaten Karawang dengan tema " Sinergi Membangkitkan Ekonomi Kerakyatan di Era New Normal". Desa Citarik Kecamatan Tirtamulya merupakan salah satu desa berlangsungnya KKN. Peserta KKN Desa Citarik terdiri dari mahasiswa(i) dari beberapa Fakultas di Univeristas Buana Perjuangan Karawang yang berjumlah 17 orang dan dibimbing langsung oleh apt Himyatul Hidayah, M. Farm.

Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan saja, tetapi juga membawa dampak pada perekonomian khususnya di dunia usaha kecil dan menengah. Dikondisi seperti ini mahasiswa Universitas Buana Perjuangan Karawang yang sedang melakukan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berusaha untuk mengoptimalkan UMKM yang ada di Desa Citarik tersebut agar mampu bersaing dengan produk lainnya.

UMKM yang mahasiswa pilih adalah  UMKM yang memproduksi makanan tradisional berupa Kripik Pisang, "kami memilih UMKM ini karena makanan ini merupakan makanan sederhana yang dibuat langsung oleh penduduk asli desa dengan cara pengelolahan yang sederhana" ujar Muhammad Reza ketua KKN Desa Citarik Kecamatan Tirtamulya. Mahasiswa KKN menyampaikan beberapa usulan kepada pemilik UMKM untuk masalah pemasaran seperti pembuatan kemasan dan merek dagang yang akan diperbaharui agar mempunyai kualitas daya saing yang bagus.

Dengan adanya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masa pandemi Covid-19 ini mahasiswa diharapkan dapat membantu masyarakat desa dengan ide-ide serta pembaharuan yang memiliki kualitas diberbagai sektor terutama pada pihak UMKM.

KRIPIK PISANG DESA CITARIK

dokpri
dokpri

Kripik Pisang makanan ringan yang berbahan Pisang dan memiliki dua rasa, yaitu manis dan asin (gurih). Kuliner tradisional ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat khususnya di Kabupaten Karawang. Desa Citarik sendiri memiliki UMKM Kripik pisang yang cukup banyak diminati oleh masyarakat Desa Citarik sendiri. Salah satu pembuat Kripik Pisang yang terkenal di Desa Citarik adalah Kripyik (Kripik Pisang Desa Citarik) Ibu Nyai, saat ini Ibu Nyai memasarkan Kripik Pisang ke toko dan warung di sekitaran Desa Citarik dan PENAS (Pekan Nasional) yang di adakan di Stadion Singaperbangsa.

Awal mula berdirinya UMKM Kripik Pisang Desa Citarik karena seringnya mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh pihak BPTP Lembang dari tahun 2006-2012 di Desa Citarik. Dan akhirnya pada tahun 2010 Ibu Nyai ini mulai merintis usaha kripik pisang sampai sekarang.

dokpri
dokpri

Bukan tanpa kendala usaha yang dijalankan oleh ibu Nyai ini mengalami beberapa kendala seperti, menurunnya produksi dan pemasaran serta kemasan yang kurang menarik. Inilah yang menjadi tantangan bagi kami selaku mahasiswa yang berkeinginan untuk bisa mengembangkan dan mengoptimalkan potensi UMKM di Desa Citarik.

 Kami memberikan saran, untuk memajukan ekonomi dan memberdayakan masyarakat kami harap pihak dari desa Citarik memberikan pelatihan atau workshop tentang bagaimana cara membuat Kripik Pisang dan makanan makanan tradisional yang lain. selain itu kami mahasiswa berusaha membantu mengembangkan usaha Kripik Pisang ibu Nyai dengan memberikan label kemasan dan membuat SOP pembuatan Kripik agar nantinya Ibu Nyai lebih mudah memasarkan Kripik Pisang. (http://kkn.ubpkarawang.ac.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun