Tadinya pekan ini penulis hendak menghadirkan tema lagu-lagu yang berjudul seputar bulan Januari ( contohnya : 11 Januari-nya GIGI, Januari-nya mendiang Glenn Fredly, Januari di kota Dili-nya Rita Effendi ), tapi eh ternyata sudah banyak juga yang bahas duluan di forum Kompasiana ini. Setelah berpikir ulang, jadi deh diganti dengan topik yang relatif masih agak "nyenggol" soal bulan perdana di tiap awal tahun ini.
#HIMpersadaKlasik pekan ini mempersembahkan sosok penyanyi wanita beraliran pop jazz yang telah melahirkan 4 album studio, yakni : Melayang (1986), Aku ini punya siapa (1987), Mana (1989), & Tutup mata (1990). Yup, siapa lagi kalau bukan : January Christy.
Karakter suara alto-nya yang unik dan cenderung "berat" untuk ukuran vocal wanita menjadi modal kuatnya untuk berkiprah di industri musik tanah air. Bisa jadi bila di era 80an ada kompetisi "The Voice", tatkala juri belum menengok ke depan panggung dan hanya berdasarkan indera pendengaran bisa jadi mereka pun bakal terkecoh bahwa yang sedang mengikuti audisi ternyata bukanlah sosok penyanyi pria, he3...
Solois asal kota Bandung ini pernah melakukan rekaman di Jerman, sebelum akhirnya berkarier di Indonesia. Kolaborasinya dengan musikus kawakan Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun menghasilkan 3 hits singel yang juga menjadi judul di 3 album berturutan dari biduan kelahiran 17 Januari 1958 ini.Â
Album perdananya yang berisi 10 lagu ini diproduksi oleh label ProSound dan didistribusikan lewat Aquarius Musikindo. Btw, di album ini juga ada satu singel yang bernuasa religi berjudul "Tuhan ada dimana-mana" ciptaan Dodo Zakaria dan James F Sundah. Untuk debut lagu "Melayang" sendiri diaransemen oleh James F Sundah dan Erwin Gutawa. Lewat hits singel perdananya ini, January Christy yang tergolong pemalu ini sukses menyabet penghargaan sebagai penyanyi jazz terbaik di ajang BASF Awards tahun 1987.Â
Setelah album keempat dirilis January Christy sempat vakum sekitar 10 tahun, namun kemudian pada tahun 2001 meluncurkan album kompilasi hits dari beberapa album sebelumnya dengan menambahkan 2 lagu baru, yakni : "Putra sang fajar" dan "Tertawalah".Â
1 tahun yang lalu, tepatnya di tanggal 17 Januari 2022, label ProSound merilis beberapa lagu  yang pernah ditulis dan diproduksi January Christy dan Harry Roesli namun belum sempat diperkenalkan kepada publik secara luas kala itu, bertajuk "Unreleased Track From 1985". Dipasarkan terbatas dalam bentuk kemasan koleksi berupa vinyl  ( piringan hitam ), tentu ini merupakan sebuah "harta karun" bagi penggemar musik, khususnya generasi 80-90an.
Btw, penulis baru tahu ternyata January Christy itu nama panggungnya tokh. Nama aslinya sendiri adalah : Krestini Anggraini, sedangkan nama panggilan akrabnya adalah mbak Oeken. Beliau telah wafat per 16 September 2016 karena penyakit komplikasi paru-paru. Namun karya-karyanya tetap abadi di hati para penggemarnya. Berikut penulis hadirkan 7 tembang populernya, seperti biasa diurutkan in alphabetical order. Kalau ada yang terlewat, silahkan penulis kasih rekomendasi lagu hits lainnya di kolom komentar yach.
Â
Ada dan tiada ( Cipt. Tommy & Marie, 1986 )
