Mohon tunggu...
Himawan
Himawan Mohon Tunggu... Administrasi - https://himfiles.blogspot.com/ ....... https://opensea.io/himpersada

Twit update perkembangan weekly-chart #HIMpersada20 ( Hits Indonesia Mingguan ) di @himpublik | https://opensea.io/himpersada

Selanjutnya

Tutup

Music

HIMpersada20: 7 - 13 Agustus 2022 ( 5 lagu bernuansa "Citayam Fashion Week" )

8 Agustus 2022   07:15 Diperbarui: 8 Agustus 2022   16:39 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pribadi @himpublik

# HIMtroduksi

Artikel HIMpersada kali ini tampil beda dengan menghadirkan edisi khusus seputar hype "Citayam Fashion Week" ( selanjutnya disingkat CFW ). Meski mungkin gaungnya di bulan Agustus 2022 ini sudah tidak segegap gempita pemberitaan media pada bulan lalu, namun penulis tertarik untuk menuangkannya sebagai dokumentasi kecil penanda zaman dari sepenggal gemerlap gaya hidup di tengah hiruk pikuk dinamika metropolitan.

Berhubung artikel ini tergabung di segmen hiburan, lebih tepatnya di kategori musik, nah pasti ada donk kupasannya yang beririsan dengan CFW ini. Yo wis, langsung ke pembahasannya.


# Once upon a time in "SCBD"

Apakah pembaca disini yang mengenal nama Eka Satria Saputra, Siti Dayaoh, Jasmine Laticia, Aji Alfiyandi, dan Abdul Sofi Al'lai ? Mungkin terasa kurang familiar yach, kecuali bila penulis sebut bahwa kelima nama yang tersebut di awal ini adalah nama gaul dari : Bonge, Kurma, Jeje 'slebew', Roy, dan Ale. Yup kelima ikon CFW ini tumbuh besar di jagat media sosial dengan identitas yang terasa kontras : generasi kelas marjinal beraksi di tengah denyut kawasan bisnis kelas elite. Mereka yang tadinya "bukan siapa-siapa" menjadi sosok yang diburu untuk diajak kolaborasi konten, endorse produk, diundang wawancara podcast, model iklan, dan menjadi bintang tamu di layar kaca. Dari yang tadinya bebas bergerak kemana saja semaunya, kini langkah polah mereka mulai dibatasi oleh berbagai skedul yang diberikan oleh tim manajemen.

Daerah perlintasan MRT Dukuh Atas dengan sokongan koneksi transportasi dan akses pedestrian yang instagramable mampu menarik kalangan anak muda untuk unjuk aktualisasi diri. Bila dulu ada Blok M yang diplesetkan menjadi "Bakal Lokasi Mejeng" ( pernah diangkat menjadi judul film era 90an ) dengan "Lintas Melawai"-nya, nah kini wilayah SCBD yang dikenal sebagai Sudirman Central Business District "bertransformasi" menjadi Sudirman Citayam Bojonggede Depok. 

Destinasi "nongki" para remaja dan ABG dari luar ibukota yang tadinya mungkin tidak dianggap bakal mewabah secara massif ke berbagai pelosok negeri ini seolah menjadi kritik betapa anak muda membutuhkan ruang publik untuk berekpresi. Budaya sub urban terbangun secara organik lewat kesederhanaan gaya pakaian mereka ( disesuaikan dengan budget rakyat kalangan bawah, yang dibungkus dengan sebutan keren : street fashion ) seolah menjadi simbol perlawanan outfit brand local vs brand mahal, bahwa "fashion is everyone's right".

 

 

# Created by the poor, stolen by the rich (?)

Panggung interaksi sosial yang tadinya berjalan spontan dan natural berdasarkan kesamaan identitas komunitas kaum ekonomi lemah ini tak butuh waktu lama kemudian mengundang berbagai kalangan untuk ikutan "nimbrung", terlebih setelah media mode Jepang, "Tokyo Fashion" ikut menyoroti dan memberikan apresiasinya.  

Tumplek blek daerah "Haradukuh" ( plesetan dari area Harajuku di Jepang ) dalam beberapa minggu terakhir di bulan Juli 2022 dibanjiri bermacam kalangan masyarakat yang berebut sensasi untuk melenggang di zebra cross ikonik tersebut, entah itu oleh konten kreator, selebgram, artis, selebritis, sampai pejabat yang numpang eksis. Ada yang sebatas buat dokumentasi pribadi, promo jualan barang, sampai gimmick supaya masuk pemberitaan untuk mendongkrak popularitas.

Fenomena urban ini tak pelak juga turut diramaikan oleh komentar barisan pengamat di jagat media massa. Mulai dari kemacetan yang ditimbulkan ( sehingga ada usulan event CFW ini dipindahkan ke Sarinah, Kota Tua, hingga PIK ), protes aktivis pejalan kaki karena jalan ( dan trotoar ) malah dipakai buat catwalk, kritik atas buruknya pemprov membuat konsep tata ruang dan infrastruktur bagi penduduk bersosialisasi, potensi kerumunan yang rawan kriminalitas dan penyebaran covid, kekhawatiran LGBT, hingga mengulik kehidupan para ikon CFW ini yang putus sekolah. 

Btw, pernah membayangkan seandainya CFW ini dikelola secara professional dengan mengambil rujukan pada kesuksesan "Jember Fashion Carnaval" ? Oh, ya last but not least ... gong dari segala kontroversi CFW ini apalagi kalau bukan ketika ada beberapa pihak yang hendak "mengkapitalisasi" CFW ini ke format pengakuan secara legal dalam bentuk Hak Kekayaan Intelektual. 

 

 

# CFW dalam senandung

Tak hanya soal busana, CFW juga menginspirasi banyak musisi ( baik dari jalur indie maupun major label ) untuk merilis kreatifitasnya ke dalam format rekaman audio visual. Kalau sekedar mengambil spot-spot lokasi penanda SCBD mungkin sudah tergolong mainstream, nah ini ada loch yang spesial hingga menjadikan beberapa pentolan CFW ini sebagai model videoklipnya. 

Berikut dibawah ini 5 lagu dari berbagai genre yang rilis di bulan Juli 2022 kemarin yang sepertinya bisa mewakili geliat CFW sebagai suatu catatan dunia hiburan nasional non elitis di tahun 2022. Kalau ada yang terlewat, silahkan tambahkan info di kolom komentar yach.


 

 

SDCB ( Masgib )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun