Mohon tunggu...
Himawan
Himawan Mohon Tunggu... Administrasi - https://himfiles.blogspot.com/ ....... https://opensea.io/himpersada

Twit update perkembangan weekly-chart #HIMpersada20 ( Hits Indonesia Mingguan ) di @himpublik | https://opensea.io/himpersada

Selanjutnya

Tutup

Music

HIMpersada20: 19-25 September 2021 (Kilas Balik Musik 2005-2014: Bagian 9)

20 September 2021   07:15 Diperbarui: 20 September 2021   07:26 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2009 : # Genre

Daripada musik metal / lebih baik musik musik jazz... Begitu kata sebuah lirik gubahan grup Seurieus yang mungkin mewakili opini sebagian kalangan pecinta musik tanah air. "Metal" disini bukan aliran dari jenis musik rock, melainkan singkatan dari "melayu total", he3... Di satu sisi, musik pop melayu ( untuk membedakannya dengan dangdut ) cukup mendapatkan tempat di berbagai tayangan musik televisi dan rating penjualan RBT, sedangkan di sisi lain jazz di penghujung tahun ini mulai merambah ke berbagai daerah. Bila selama ini festival jazz berskala besar hanya melulu ditemukan di Jakarta, sekarang bisa ditemukan semacam festivalnya di beberapa kota, mulai dari Bandung, Solo, Yogyakarta, sampai Ambon.

Dari segi pergelaran konser, agaknya tahun ini cukup marak variasi musik yang dihidangkan kepada publik. Mulai dari pop-rock ala Soundrenaline di Bali, rock "beneran" di Jakarta Rockin' Land, lalu ada merayakan hip-hop RnB via Soulnation, dance, sampai blues. Untuk kategori jazz, apalagi kalau bukan festival JavaJazz yang sudah menjadi ikon festival terpopuler di setiap bulan Maret. Sayangnya, JakJazz "tertunda" karena mungkin berdekatan dengan acara JiFFest.

Dangdut ? Nach, ini dia... meski ada media yang mengatakan status musik yang dijuluki oleh Project Pop ini sebagai "music of my country" ini tengah mati suri, setidaknya kemunculan "pangeran dangdut" Ridho Rhoma cukup fenomenal. Melihat dari perhelatan kampanye pemilu kemarin juga, beberapa lagu dangdut lawas masih punya greget dalam menarik atensi para simpatisan untuk bergoyang, he3... Dan jangan lupakan peran TPI yang masih tetap setia menghadirkan musik dangdut di jam prime-time, secara rating ?

Btw, musik2 bernuansa humor dengan lirik yang menggelitik pun cukup mewabah tahun ini. Setelah tahun lalu ada singel dengan lirik nyeleneh "I just wanna say I love you"-nya Potret, tahun ini ada "hancur hancur hancur hatiku"-nya Olga, he3... Berikut beberapa lirik lainnya yang lumayan unik sebagai pengingat saja ( ada yang lupa-lupa ingat siapa penyanyinya, he3... ), ada yang kemudian cukup sukses menjadi jingle iklan, menembus peringkat atas nada sambung, bahkan dipakai sebagai bahan karikatur politik, he3...

- tak gendong kemana-mana

- C A minor D minor ke G ke C lagi

- nggak ketahuan alhamdulilah

- okelah kalo begitu 4x

... dst. 

2009 : # MusikTV

Bagi anda yang tidak kerja kantoran atau setidaknya punya waktu luang dari pagi sampai sore hari, pasti sudah tak asing lagi dengan yang namanya acara "Dahsyat" di RCTI, "Inbox" di SCTV, "Derings" di TransTV, dan seterusnya. Tak ketinggalan, acara2 musik berbau kuis juga lumayan happening di tahun ini, sebut saja "Happy Song" di Indosiar dan "Missing Lyric" di TransTV. 

Tak heran kalau para pembantu rumah tangga sekarang ini lebih up-to-date soal lagu2 terbaru, bahkan bisa jadi sang majikan minta info tentang tembang2 yang lagi nge-hits kepada mereka, he3... Secara industri, dengan "etalase" seperti ini memacu mereka untuk "memproduksi" penyanyi ataupun band2 pendatang baru terus bermunculan ke layar kaca, sehingga sebenarnya ada kekhawatiran bahwa para new comer ini justru sebatas "one hit wonder", semoga tidak.

Dari acara musik yang mirip "roadshow" mal ke mal ini, ada istilah baru yang menjadi fenomena : alay. Apaan tuch ? Yach, silakan cari definisinya yach. Tak lupa, seperti yang disinggung oleh beberapa media, ternyata rombongan pemirsa yang nampak hadir di studio maupun lokasi syuting diantaranya bukan karena mereka sekedar nonton gratisan ( yang dalam bahasa bercandanya : yang penting masuk tipi ), tapi ada juga yang dibayar secara professional. Meski mungkin ada yang agak canggung atau kaku, namun gerakan tarian serempak mereka mampu membawa atmosfer keriuhan, minimal yang tersaji di layar kaca menjadi tidak monoton.

Sebagai alat pemasaran, keberadaan videoklip menjadi brand-image bagaimana karakter artis hendak ditonjolkan. Hanya saja penulis rasakan dari segi visual artistic kok pengaruhnya tidak segreget di era videoklip 90an yach, sekedar asal ada. 

Jadi kangen dengan acara semacam VMI yang lebih fokus ke arah pencapaian kualitas visual musik. Btw, setelah edisi kolektor 150 album terbaik dan 150 lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone Indonesia, mungkin kedepannya tertarik membuat edisi khusus soal 150 videoklip terbaik Indonesia ( jangan lupa plus CD klipnya, he3... ) ?

2009 : # Duel vs duet

Sejak awal tahun 2009, "perang" segitiga antara Maia Estianty -- Dhani Ahmad -- Mulan Jameela begitu mewarnai infotainment, namun artikel ini mengulas dari sisi tema lagu yang mereka bawakan saja yach. Dengan singel "Pengkhianat cinta", hal ini secara tak langsung untuk menohok Mulan Jameela, sedangkan untuk mas Ahmad Dhani dilantunkanlah tembang "Serpihan sesal". Tak lama kemudian, eh muncul lagunya pentolan Dewa 19 ini dengan judul "Madu tiga", sedangkan Mulan Jameela ft. Mitha The Virgin membawakan singel "Cinta mati II". Bagai berbalas pantun, he3...

Anang versus Krisdayanti. Bila menyimak album duet romantis mereka sekitar sepuluh tahun lebih yang lalu, rasanya kita takkan percaya pasangan ini bakal bubar. Sebagai curahan hatinya, tahun ini Anang menelurkan singel "Separuh jiwaku pergi" dengan potongan sebuah lirik yang belakangan ini malah dijadikan parody. Misalnya : kamu cantik sekali kalau lagi dandan, tapi tak beginiiii... ( maksudnya pengen bilang bahwa make-upnya ketebalan, he3... ). Nach, seolah tak mau kalah timing, KD pun meluncurkan singel anyar yang lebih "normatif" : Kamu di hatiku selamanya.

Glenn Fredly vs Dewi Sandra. Setelah singel "Kapan lagi bilang I love you" yang cukup menggambarkan perasaan pedih dan kebingungan seorang Dewi Sandra, eh Glenn Fredly malah memberi jawaban yang "nggak nyambung" lewat lagu : Cuma kamu. Mungkin karena "nggak connect" itulah, lalu dirilislah singel "Mati rasa". Entah karena merasa ada korelasi dengan tema lagu tersebut, kabarnya mas Glenn ini tertarik untuk jadi bintang videoklipnya. Halah... 

2009 : # Trend

Tahun ini RBT dan konser keliling boleh dianggap masih menjadi tambang emas bagi para label dalam memberika pendapatan bagi artisnya, ketimbang mengandalkan penjualan kaset maupun CD. Maklum, meski kabarnya sudah ada beberapa tokoh musik yang masuk parlemen, urusan pembajakan mungkin belumlah menjadi prioritas para wakil rakyat tersebut. 

Meski di satu sisi pembajakan secara "positif" menyebabkan akses masyarakat untuk mendapatkan koleksi lagu2 baru dengan harga murah ( dengan konsekuensi kualitas tidak dijamin ), secara negatif tentunya penghasilan dari hak karya pencipta dan royalty artis merosot yang berimbas juga pada pendapatan pajak pemerintah dari industri rekaman yang menurun.

Tak pelak ada beberapa manajemen artis sekarang yang mulai menggratiskan lagunya untuk di-download, dijadikan merchandise majalah musik dan remaja, maupun menawarkannya kepada produser program drama televisi agar singel-nya dijadikan soundtrack sinetron, sehingga lagu seolah-olah bukan lagi sebuah karya seni yang patut diapresiasi dengan harga jual tertentu, namun dijadikan sebagai bagian dari biaya pemasaran. 

Meskipun sudah ditempuh dengan cara demikian, ternyata distribusi lagu2 hingga ke masyarakat tidaklah selalu berbarengan, setidaknya itu tercermin dari sekilas pengamatan penulis setiap minggu memantau data chart2 radio untuk dimasukkan ke segmen HIMlisted. Hhmm, sepertinya kerjasama label maupun stasiun radio yang menjadi perantara antara karya musisi dengan pendengarnya mesti diperkuat lagi nich.

Yang juga cukup merepotkan penulis dalam memilah daftar lagu di artikel HIMpersada10 adalah adanya kecenderungan tiap artis melepas singel ketimbang full album. Bisa dengan cara nebeng di album kompilasi, album soundtrack, jingle iklan atau beli secara legal via internet. 

Misalnya : Afgan, singel pertama "Bukan cinta biasa" merupakan singel", singel keduanya "Wajahmu mengalihkan duniaku" jadi jingle iklan, lalu ada lagu religiusnya yang dirilis bulan Ramadhan lalu, lha peluncuran album keduanya kapan ? Ada Pasto, Soul ID, RAN dan beberapa penyanyi lainnya yang menerapkan strategi tak jauh beda seperti itu.

 

Bersambung .......

 

Disclaimer : 

Weekly-chart yang saya buat ini bersifat subyektif adanya ( tanpa pengaruh endorse label maupun tim manajemen artis manapun ), jadi kalau ada beberapa tembang favorit anda yang mungkin tidak ada di daftar tangga lagu ini, harap maklum adanya. Namun tiap minggunya, saya tetap pantau juga beberapa chart radio yang menjadi referensi materi dalam meng-update penyusunan lagunya. Terima kasih. 

Kritik, kontak & kerjasama : jukeboxlist@yahoo.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun