Lanjutkan dari pembahasan poin 2, komunikasi dengan keluarga calon pasangan juga perlu dibangun secara sehat. Pada poin ini berlaku baik untuk yang sudah memiliki calon pasangan maupun yang belum menemukan pasangan. Bagi yang belum memiliki pasangan hendaknya mendiskusikannya dengan keluarga terlebih dahulu khususnya kepada orang tua. Biasanya orang tua akan mencarikan pasangan yang pas untuk anaknya. hanya tinggal mengkomunikasikannya saja bagaimana pasangan yang diharapkan dari kita. Kalau untuk yang sudah punya pasangan setelah berbicara kepada orang tua selanjutnya bicarakan hal ini bersama calon pasangan.Â
Bagi seorang wanita menanyakan kesiapan pasangan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan sangatlah wajar. Tanyakan apa prioritas calon pasangan saat ini atau rencana apa yang calon pasangan sudah persiapkan serta gambaran untuk kedepannya. Jangan lupa juga, memilih waktu dan tempat juga perlu diperhatikan agar keberlangsungan komunikasi berjalan lancar.Â
Berlibur ke suatu tempat yang bagus juga bisa menjadi pilihan agar tidak ada gangguan. Tanyakan juga rencana apa yang ingin dibuat misalnya rumah hunian kah pembagian uang untuk biaya hidup sehari-hari atau tentang yang kebijakan kebijakan lainnya. Dalam etika berkomunikasi pula jangan lupakan sikap saling menghormati dan menghargai pendapat satu sama lain agar tidak terjadi perdebatan.
4. Berhemat uang
Menikah butuh modal, bisa untuk pra dan pasca menikah. Apalagi jika soal hunian belum dipersiapkan, sudah selayaknya mempersiapkan perabot yang dibutuhkan setelah menikah dan biaya hidup sehari-hari. Agar tidak berpusing-pusing ria tidak ada salahnya biaya tersebut bisa kita upayakan sedini mungkin. Berhentilah membeli barang yang tidak perlu lalu mulailah menabung untuk masa depan. Kita tidak pernah tahu kebutuhan kita akan sebanyak dan sejauh apa yang pasti kita harus siap jika kondisi sedang tidak memungkinkan. Kita harus memakai nanti dari sekarang agar jika suatu hal terjadi kita tidak kelabakan untuk menyediakan dana.
Berbisnis dan bekerja selagi masih muda juga bisa dilakukan sebagai persiapan menuju pernikahan. Sebanyak 76% masyarakat menengah ke bawah menggunakan cara itu sebagai persiapan menuju pernikahan. Dengan begitu kita bisa membuktikan telah siap menikah karena dinilai sudah mandiri dan mampu mengatur keuangan sendiri. daripada membuang uang dan waktu dengan nongkrong-nongkrong yang tidak jelas lebih baik menabung dan fokus dengan tujuan yang sudah direncanakan. Jangan lupa mengkonsolidasikan kepada calon pasangan perihal dana menikah dan biaya hidup setelah menikah, Dengan begitu kita bisa membuat target sampai berapakah modal yang harus dipersiapkan.
5. Mempersiapkan mental dan ilmu
seperti yang di awal pembahasan bahwa usia tidak menjadi tolak ukur sebuah kedewasaan seseorang maka dibutuhkan bimbingan mental dan ilmu untuk siap menikah. Setiap orang yang hendak menikah sedari dini mungkin mempersiapkan mental yang kuat dan ilmu yang banyak agar dapat menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi nanti.Â
Sehingga permasalahan dalam rumah tangga dapat disikapi secara bijaksana oleh kedua pasangan. Biasanya tahun pertama pernikahan merupakan penentu bisa atau tidaknya beradaptasi dengan lingkungan dan kebiasaan baru. Untuk itu memerlukan pengetahuan yang banyak untuk menghadapinya.
Zaman sekarang informasi kita bisa dapatkan dengan mudah dan cepat. Kita bisa mendapatkan informasi si atau belajar lewat digital maupun secara langsung. Kita bisa belajar menggali ilmu lewat media digital seperti YouTube, Instagram, website, Googling, dan media lainnya. Kita juga menggali suatu informasi secara langsung seperti seminar parenting, mengikuti kelas jodoh, pelatihan parenting, seminar pra nikah, dan lain sebagainya. Tinggal pilihan kita mau atau tidaknya untuk selalu belajar meng-upgrade diri kita dengan ilmu dan mencoba hal baru. Dengan melakukan upgrade mental dan ilmu kita bisa memberikan yang terbaik untuk calon pasangan di masa depan.
Itulah beberapa tips yang telah dijabarkan, yang ditulis hanya beberapa saja dari sekian hal. Masih banyak lagi hal yang perlu dipersiapkan agar pernikahan dapat dijalani dengan baik dan benar.