Strategi Pencegahan dan Penanganan Stunting dengan pendekatan konsep Health Belief Model
Health Belief Model (HBM) adalah sebuah kerangka teori yang digunakan untuk memahami dan memprediksi perilaku kesehatan individu. Teori ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
Perceived Susceptibility (Kerentanan yang Dirasakan).
Pada jurnal "Strategi Pencegahan dan Penanganan Stunting Multidimensi melalui Pelatihan Guru PAUD" ditemukan hasil bahwa stunting mengakibatkan terhambatnya tumbuh kembang anak yang berlangsung sejak 1000 hari pertama kediupan. Bahkan, setelah lewat usia dua tahun. Hal ini merupakan masalah kesehatan yang dialami pada masa kanak-kanak yang akan berdampak pada perkembangan anak. Â Sehingga, penekanan diperlukan dalam upaya pencegahan stunting ini.
Perceived Severity (Keseriusan yang Dirasakan).
Persepsi tentang konsekuensi dari penyakit. jurnal ini menyebutkan akibat dari stunting dapat menyebabkan keterbelakangan fisik, mental, dan kesehatan yang buruk anak-anak yang terhambat cenderung menjadi orang dewasa yang kurang sehat. Selain itu, angka stunting pada anak dapat dijadikan tolak ukur rendahnya kualitas sumber daya manusia suatu negara.
Perceived Benefits (Manfaat yang Dirasakan)
Persepsi yang dirasakan akan mencegah stunting. Jurnal ini menyebutkan bahwa pencegahan stunting memiliki berbagai manfaat seperti; manfaat untuk kesehatan anak yang akan terlihat dengan pertumbuhan optimal, perkembangan kognitif, dan pengurangan resiko penyakit.
Tidak hanya itu, manfaat pencegahan stunting juga berdampak pada konteks ekonomi dan sosial seperti; produktivitas masa depan, pengurangan beban kesehatan masyarakat, dan yang terpenting adalah peningkatan kesadaran gizi.
Perceived Barriers (Hambatan yang Dirasakan)
Faktor hambatan yang mengakibatkan pencegahan stunting sulit disampaikan. Dalam prosesnya, pencegahan stunting seringkali menemukan kesulitan mengenai cara penyampaian pencegahan kepada orang tua. Hal ini disebabkan oleh keterbelakangan pengetahuan akan bahaya stunting.